Pemuda Indonesia Didaulat Jadi Penasihat Strategis Presiden Esports Asia

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta- Kabar menggembirakan bagi dunia esports Indonesia. Ibnu Sulistyo Riza Pradipto dipercaya oleh Presiden Asian Electronic Sports Federation (AESF) Santi Lothong sebagai penasihat strategis. Penunjukkan ini diharapkan dapat menyatukan ekosistem esports dan mengangkat industri game di kawasan Asia.

“Saya merasa terhormat dipercaya sebagai Strategic Advisor (Penasehat Strategis) Presiden AESF Santi Lithong. Ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi komitmen bersama untuk menumbuhkan dan menyatukan ekosistem esports dan gaming industry di Kawasan Asia,” kata Ibnu yang dihubungi Jumat (23/10/2025).

“Bersama keluarga besar esports, kita tidak hanya meningkatkan permainan, tetapi juga membangun generasi. Mari kita bangun masa depan esports bersama,” imbuh pria yang juga merupakan Ketua Umum Indonesia Esports Association itu.

Presiden AESF Lithong mengumumkan Ibnu sebagai penasihat strategis pada AESF Esports Forum 2025 (AESF 2025) di Bangkok, 9 Oktober 2025 lalu. Acara ini mempertemukan asosiasi anggota, mitra strategis, serta berbagai pemangku kepentingan dari seluruh kawasan Asia untuk membahas masa depan ekosistem esports yang inklusif dan berkelanjutan.

Apa yang diungkap Ibnu ini sesuai dengan misi AESF yang kembali mengusung semangat “Persatuan dan Solidaritas Esports Asia” sebagai fondasi utama untuk membangun masa depan esports yang kuat, berdaya saing, dan inklusif bagi seluruh kawasan Asia.

Promosi 1

Arah Esports Asia

Forum yang bertema “Shaping the Esports Ecosystem and the Future of Asia and Beyond” ini menjadi ajang penting dalam membangun arah industri esports regional. Ada tiga fokus utama dalam diskusi tersebut. Yakni, pengembangan pendidikan dan karier di dunia esports, peningkatan inklusivitas serta keberagaman, dan peran penting media serta penyiaran dalam membentuk citra dan pertumbuhan industri.

Presiden AESF, Santi Lothong menegaskan komitmen federasi dalam memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan Asia. “Esports adalah wadah untuk menyatukan generasi dan budaya melalui kompetisi yang sehat dan berdaya saing global,” ujar Santi.

Gubernur Bangkok, Dr Chadchart Sittipunt yang membuka AESF Esports Forum 2025 tersebut juga menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor dalam memperkuat ekosistem esports. Ia menilai bahwa esports kini menjadi industri masa depan yang tak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan pendidikan bagi generasi muda.

Dorong Inovasi dan Talenta Lokal

Di Forum 2025 ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal AESF, Steve Kim, dan Sekretaris Jenderal European Esports Federation (EEF), Lukasz Klimczyk, yang menandai langkah awal kerja sama strategis antara Asia dan Eropa.Seremoni Penyerahan Bendera dan Memorandum of Intention antara Presiden AESF, Santi Lothong, dan Presiden VIRESA, Do Viet Hung, sebagai simbol dimulainya persiapan Asian Esports Games 2026 yang akan diselenggarakan di Vietnam.

Sesi penutupan forum diisi dengan diskusi terbuka antara peserta dan narasumber, yang berfokus pada strategi memperkuat ekosistem esports nasional di tiap negara Asia. Topik seperti inovasi, keberlanjutan, dan pengembangan talenta lokal menjadi perhatian utama.

AESF juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Sekretaris Jenderal ABU Ahmed Nadeem, CEO Healthy Gaming Christoffer Johansson, serta penyelenggara TESF. Dukungan besar juga datang dari Gubernur Bangkok dan Wakil Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Preecha Lalun, atas peran mereka dalam keberhasilan forum ini.

Read Entire Article
Bisnis | Football |