Perang India-Pakistan: Ancaman Nyata bagi Ekonomi Indonesia?

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Perang antara India dan Pakistan yang baru-baru ini meletus telah menyita perhatian dunia, termasuk Indonesia. Meskipun secara geografis jauh, konflik India vs Pakistan berskala besar ini berpotensi menimbulkan dampak signifikan, terutama pada perekonomian Indonesia.

Pertanyaannya, apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana dampak perang ini terhadap Indonesia?

Dirangkum Liputan6.com dari artikel sebelumnya, Kamis (8/5/2025), dampak langsung mungkin tidak sebesar negara-negara tetangga, namun dampak tidak langsungnya patut diwaspadai.

Penurunan ekspor komoditas utama seperti batu bara dan minyak kelapa sawit menjadi ancaman nyata. Gangguan rantai pasokan global juga berpotensi meningkatkan biaya logistik dan memicu inflasi.

Situasi ini memaksa Indonesia untuk mempertimbangkan kembali strategi ekonomi dan politik luar negerinya.

Pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi potensi dampak negatif dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Peran Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia juga diuji dalam situasi ini.

Dampak Ekonomi yang Mengancam

India selama ini menjadi pasar ekspor batu bara terbesar kedua bagi Indonesia. Konflik ini berpotensi membuat pemerintah India mengalihkan anggaran ke sektor pertahanan, sehingga mengurangi permintaan batu bara impor, termasuk dari Indonesia. Data menunjukkan penurunan ekspor batu bara ke India yang signifikan, mencapai 31,42% pada Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak hanya batu bara, sektor minyak kelapa sawit juga terancam. India dan Pakistan merupakan pasar penting bagi komoditas ini. Penurunan permintaan akibat konflik akan berdampak negatif pada kinerja ekspor sektor tersebut. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi pendapatan devisa negara.

Lebih lanjut, gangguan rantai pasokan global akibat konflik dapat mengganggu jalur perdagangan internasional, khususnya di jalur pelayaran penting seperti Laut Arab dan Selat Hormuz. Kenaikan biaya logistik dan tekanan inflasi di Indonesia pun tidak dapat dihindari.

Situasi ini diperparah dengan potensi pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga emas akibat ketegangan geopolitik. Hal ini akan semakin memberatkan kondisi ekonomi Indonesia.

Dampak Politik dan Keamanan

Konflik India-Pakistan juga menimbulkan tantangan bagi kebijakan luar negeri Indonesia. Indonesia perlu menjaga keseimbangan hubungan bilateral dengan kedua negara yang sama-sama penting. Posisi netral dan bijak sangat diperlukan dalam situasi ini.

Di tingkat internasional, peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia juga diuji. Indonesia dapat berperan sebagai mediator untuk mendorong penyelesaian konflik secara damai melalui jalur diplomasi. Partisipasi aktif dalam forum internasional seperti ASEAN dan PBB sangat penting.

Perlu diingat bahwa Indonesia harus mempertimbangkan dampak konflik ini terhadap upaya diversifikasi pasar ekspor. Ketergantungan pada pasar Asia Selatan perlu dikurangi dengan mencari alternatif pasar ekspor baru.

Indonesia perlu memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain untuk menghadapi dampak ekonomi dan politik dari konflik ini. Diplomasi dan kerja sama multilateral menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.

Read Entire Article
Bisnis | Football |