Perang Lagi, PM Kamboja Ngaku Siap 'Duduk Bareng' dengan Thailand

11 hours ago 6

CNN Indonesia

Rabu, 10 Des 2025 16:03 WIB

Pemerintah Kamboja siap melakukan negosiasi dengan Thailand untuk menghentikan perang panas di perbatasan. Pemerintah Kamboja siap melakukan negosiasi dengan Thailand untuk menghentikan perang panas di perbatasan. (Foto: Agence Kampuchea Press (AKP) / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kamboja siap melakukan negosiasi dengan Thailand untuk menghentikan perang panas di perbatasan.

Penasihat Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Suos Yara, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Phnom Penh terbuka untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Thailand guna menyetop perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Katakanlah satu jam dari sekarang kedua pihak setuju untuk duduk di meja perundingan dan memulai komunikasi, ini akan menjadi ide yang sangat baik," ucapnya pada Selasa (9/12), seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, Suos Yara berujar pihaknya ogah memulai proses perundingan tersebut. Harus ada keinginan dari kedua belah pihak untuk memulai negosiasi.

"Harus ada niat baik yang disepakati bersama dari kedua belah pihak," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa Kamboja harus menunjukkan ketulusan dan mengambil langkah pertama untuk meredakan ketegangan. Ia juga menolak mediasi pihak ketiga dalam mengatasi konflik terbaru ini.

Perang Thailand dan Kamboja memasuki hari ketiga pada Rabu (10/12). Sedikitnya 13 orang tewas dari kedua pihak dan ratusan ribu warga mengungsi imbas konflik di perbatasan ini.

Thailand dan Kamboja kembali berperang pada Senin (8/12) pasca seorang tentara Bangkok tewas dalam baku tembak di perbatasan pada Senin fajar.

Thailand menuduh Kamboja yang memulai serangan lebih dulu. Kamboja membantah dan menuduh balik Thailand yang memprovokasi.

Thailand dan Kamboja saat ini sedang dalam gencatan senjata. Namun, kedua negara sejak lama saling menuduh melanggar kesepakatan yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut.

Perang Thailand-Kamboja pertama meletus pada Juli lalu selama lima hari. Bangkok-Phnom Penh kemudian menandatangani perjanjian damai di Kuala Lumpur pada Oktober usai didesak Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku ketua ASEAN tahun ini.

Setidaknya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang mengungsi imbas perang Thailand-Kamboja pada Juli.

Pada Selasa, Trump telah menyatakan akan menelepon pihak Kamboja dan Thailand guna menyudahi perang kali ini.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |