Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Manchester United dilaporkan sudah menyusun rencana untuk memecat Ruben Amorim dari kursi pelatih. Persiapan ini diambil menyusul performa buruk tim pada Liga Inggris 2024/2025.
Meski mencapai final Liga Europa, Setan Merah terus terpuruk di Premier League. Kekalahan 0-2 dari West Ham United akhir pekan lalu membuat pasukan Ruben Amorim terdampar di peringkat 16 klasemen sementara.
MU sudah tumbang 17 kali di Liga Inggris, jumlah kekalahan terbanyak pada satu edisi, sejak terdegradasi pada 1973/1974. Mereka berpotensi mengantongi setengah lebih hasil negatif jika takluk di dua pertandingan terakhir versus Chelsea dan Aston Villa.
Usai duel kontra West Ham, Amorim mengaku malu melihat posisi anak asuhnya di klasemen dan ragu apakah dirinya orang tepat untuk mengembalikan masa kejayaan Manchester United.
Pernyataan tersebut membuat petinggi klub siaga. The Athletic melaporkan, pengambil kebijakan MU pada sisi olahraga yakni Sir Jim Ratcliffe, Sir Dave Brailsford, dan Omar Berrada tidak mau memperburuk situasi negatif di seputar klub dengan memberhentikan Amorim begitu cepat setelah menunjuknya November tahun lalu.
Namun, jika hasil di lapangan tidak meningkat, mereka tidak akan ragu mengetuk palu pemecatan.
Posisi Ruben Amorim di Manchester United Musim Ini
Laporan sama menyebut posisi Amorim aman pada sisa musim ini. Dia juga mendapat kesempatan membangun skuad sesuai keinginan di bursa transfer, dengan ekspektasi permainan bakal meningkat.
Kesuksesan menjuarai Liga Europa, yang juga berbuah tiket Liga Champions musim depan, akan menambah uang belanjanya dalam usaha merekrut pemain incaran.
Namun, jika performa tim tidak membaik pada paruh pertama musim depan, Amorim harus siap kehilangan pekerjaannya.
Jaga Peluang Lolos Kompetisi Eropa
Manajemen Manchester United juga menargetkan enam besar Liga Inggris 2025/2026. Misi tersebut dianggap realistis meski keterpurukan musim ini.
Dengan berada di zona enam besar, MU memiiki peluang lolos kompetisi Eropa. Liga Inggris mendapat jatah empat tiket Liga Champions. Namun, jumlah itu bisa bertambah satu jika seluruh wakil pada seluruh kompetisi regional mengumpulkan banyak poin, sama seperti musim ini.