Real Madrid Makin Muda, Benzema Kasih Peringatan: Tim Ini Kurang Pemimpin Sejati

Liputan6.com, Jakarta Hengkangnya para pemain senior dalam beberapa musim terakhir membuat wajah Real Madrid berubah drastis. Skuad yang dulu dipenuhi sosok berpengalaman kini beralih ke generasi baru yang usianya jauh lebih muda. Perombakan besar ini awalnya dirancang untuk regenerasi jangka panjang, tetapi efeknya kini mulai terasa di ruang ganti.

Nama-nama seperti Casemiro, Luka Modric, Toni Kroos, hingga Nacho dan Lucas Vazquez pergi satu per satu. Mereka meninggalkan lubang besar, bukan hanya dalam kualitas permainan, tetapi juga dalam kepemimpinan yang selama ini membuat Madrid stabil di masa-masa sulit.

Kuartet talenta muda seperti Kylian Mbappe, Arda Guler, Jude Bellingham, Aurelien Tchouameni, serta pemain-pemain baru seperti Dean Huijsen dan Alvaro Carreras kini menjadi wajah utama Los Blancos. Mereka menjanjikan kualitas, eksplosivitas, dan masa depan cerah, tetapi pengalaman memimpin tim sekelas Madrid bukan hal yang mudah didapat.

Madrid sebenarnya masih memiliki sejumlah pemain senior, seperti Dani Carvajal, David Alaba, Antonio Rudiger, dan Thibaut Courtois. Namun beberapa di antaranya kerap absen karena cedera, membuat tim seperti kehilangan jangkar pengalaman di saat dibutuhkan.

Dalam wawancara dengan Diario AS, Karim Benzema menyoroti perubahan besar yang terjadi di Real Madrid. Ia menyebut era baru yang penuh pemain muda ini memang menjanjikan kualitas tinggi, namun kehilangan satu aspek penting: kepemimpinan. Bagi Benzema, hilangnya pemain-pemain berpengalaman membuat ruang ganti Madrid terasa sangat berbeda.

Menurut sang mantan kapten, perubahan generasi ini membuat Madrid seperti kehilangan sosok panutan yang dulu menjadi fondasi tim. Ia menyebut era tersebut sulit dibandingkan dengan kondisi sekarang karena dinamika sepak bola telah berubah. Meski begitu, Benzema mengakui bahwa para pemain muda memiliki kemampuan luar biasa yang bisa membawa Madrid tetap kompetitif.

Benzema menambahkan bahwa pengalaman di kancah internasional sebenarnya sudah dimiliki para pemain muda Madrid. Namun pengalaman saja tidak cukup untuk menggantikan peran pemimpin sejati di dalam tim. Pemimpin dalam pandangan Benzema bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga tentang membawa karakter, visi, dan ketegasan di momen krusial.

“Real Madrid saat ini mungkin memiliki lebih banyak keunggulan, tetapi mereka kekurangan pemimpin sejati, meskipun terkadang dalam sepak bola saat ini, seorang pemimpin tidak diperlukan. Mereka muda, banyak dari mereka bermain untuk tim nasional mereka dan menjadi pemimpin di sana, mereka memiliki pengalaman Liga Champions… Mereka perlu menemukan apa yang bisa dibawa oleh seorang pemimpin," serunya.

Selain menyinggung soal kepemimpinan, Benzema juga memberikan pesan khusus untuk kuartet penyerang Madrid: Kylian Mbappe, Vinicius Junior, Rodrygo, dan Jude Bellingham. Keempat pemain ini menjadi motor serangan Madrid, tetapi Benzema menilai mereka harus membangun komunikasi yang lebih kuat jika ingin menjadi lini depan paling berbahaya di dunia.

Benzema melihat potensi besar dalam kombinasi empat pemain tersebut. Namun ia menilai peran mereka harus jelas, saling melengkapi, dan tidak saling tumpang tindih. Fokus utama menurut Benzema adalah bagaimana mereka memahami peran masing-masing di lapangan, sehingga tidak ada kebingungan saat Madrid menghadapi lawan-lawan khususnya yang kuat.

Ia juga mengingatkan pentingnya pembagian tugas yang tepat. Perbedaan karakteristik antar pemain seharusnya menjadi keunggulan, bukan hambatan. Benzema menekankan bahwa Mbappe adalah mesin gol, sedangkan Bellingham merupakan kreator sekaligus eksekutor kedua. Vinicius dan Rodrygo pun harus mengoptimalkan peran sebagai katalis permainan di sisi sayap.

“Saya pikir Vinicius, Mbappe, Rodrygo, Bellingham… mereka harus berkomunikasi. Satu di antara mereka ada untuk mencetak gol, yang lain untuk memberikan assist. Kami tidak akan menyuruh Bellingham mencetak gol karena itu tugas Mbappe, atau menyuruhnya menjadi pemain nomor 10 karena itu peran Bellingham. Mereka harus berkomunikasi," tegasnya.

(Diario AS)