Real Madrid vs Man City: Kalah, tapi Ada Tanda-Tanda Positif untuk Los Blancos dan Xabi Alonso 

10 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kekalahan Real Madrid dari Manchester City pada laga Liga Champions kembali menempatkan posisi Xabi Alonso dalam sorotan.

Hasil 1-2 di Bernabeu itu terjadi pada periode ketika performa tim sedang disorot dan hubungan internal kerap dipertanyakan. Namun, suasana pertandingan kali ini menghadirkan dinamika berbeda dibanding pekan sebelumnya.

Di tengah tekanan, Madrid tampil dengan intensitas lebih tinggi. Dukungan publik tuan rumah pun terasa lebih hangat, terutama setelah kritik keras yang muncul dalam kekalahan melawan Celta Vigo.

Perubahan suasana ini memberi gambaran bahwa kondisi di ruang ganti belum sepenuhnya retak. Menariknya, meskipun hasil akhir tidak memuaskan, jalannya pertandingan menunjukkan sejumlah sinyal positif.

Tekanan untuk Alonso dan Respons Tim di Lapangan

Kekalahan dari City hadir setelah periode tampil lamban dan hubungan pemain dan pelatih yang disorot publik. Namun, pertandingan kali ini memperlihatkan energi berbeda, dengan Madrid menekan sejak awal dan memaksa lawan melakukan kesalahan.

Awal pertandingan sempat membuka peluang bagi Madrid, termasuk potensi penalti untuk Vinicius Junior yang dianulir VAR. Gol pembuka yang dicetak Rodrygo juga dirayakan meriah oleh publik tuan rumah, seolah membungkam ketegangan internal yang muncul belakangan.

City lalu membalikkan keadaan melalui dua gol sebelum jeda. Kesalahan dari Jude Bellingham dan Thibaut Courtois membuat Nico O’Reilly mencetak gol penyama kedudukan, sebelum pelanggaran Antonio Rudiger memberi peluang bagi Erling Haaland untuk mengeksekusi penalti.

Seusai laga, Courtois menjelaskan momen-momen tersebut. “Kami memainkan pertandingan yang bagus, semuanya berjalan baik, kami mencetak gol untuk unggul 1-0,” ujar Courtois.

“Gol penyama kedudukan jelas sedikit kesalahan dari saya, tetapi ketika semuanya berjalan sesuai keinginan Anda, bola itu jatuh ke rekan setim, bukan ke lawan yang menyelesaikannya. Lalu datang penalti. Itulah situasi yang kami hadapi.”

Kebersamaan Tim dan Tantangan Konsistensi

Meski tertinggal, Alonso tetap melakukan pergantian ofensif untuk memanfaatkan energi stadion. Madrid menyelesaikan laga dengan enam pemain menyerang di area lawan, meski peluang dari Vinicius dan Bellingham gagal mengubah skor.

Beberapa sorakan terdengar di tribune, tetapi suasana jauh lebih kondusif dibanding laga sebelumnya. Selebrasi Rodrygo saat mencetak gol menggambarkan sikap ruang ganti terhadap Alonso. Setelah pertandingan, ia menjelaskan makna dari pelukan yang ia berikan kepada sang pelatih.

“Ini momen yang sulit, bagi kami, dan bagi dia juga. Segalanya tidak berjalan untuk kami dan saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa kami bersama pelatih kami," kata Rodrygo.

"Saya butuh gol itu, benar saya tidak berada di momen terbaik. Saya sedih dengan kekalahan ini tetapi saya berharap kembali ke level terbaik dan membantu tim.”

Madrid kini berada di peringkat ke-7 dalam klasemen Liga Champions dan masih memiliki peluang besar untuk lolos, dengan dua laga terakhir melawan AS Monaco dan Benfica.

Read Entire Article
Bisnis | Football |