Liputan6.com, Jakarta Pemilik saham minoritas Manchester United Sir Jim Ratcliffe akhirnya buka suara mengecam sejumlah pemain di tengah melorotnya performa klub sepanjang musim 2024/2025.
Sebagaimana diketahui, meski sudah berganti pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim, MU belum kunjung mengalami peningkatan performa secara signifikan.
Bruno Fernandes dan kawan-kawan terlempar ke peringkat 14 klasemen sementara Liga Inggris lantaran baru mengumpulkan 34 poin dari 28 pertandingan.
Manchester United juga sudah tersingkir dari Carabao Cup dan Piala FA. Praktis Liga Europa jadi satu-satunya kesempatan tersisa untuk meraih gelar musim ini.
Ratcliffe yang menjabat sebagai pemilik saham minoritas di Old Trafford sejak setahun lalu pun akhirnya terang-terangan mengungkap kesan negatif soal skuad MU saat ini. Menurutnya, beberapa pemain dibayar terlalu mahal, padahal mereka sejatinya bermain kurang bagus untuk klub.
"Butuh waktu bagi kami beranjak dari masa lalu dan menuju ke tempat yang baru di masa depan," ujar Ratcliffe kepada BBC, dilansir dari Football Transfers.
"Beberapa (pemain di klub) tidak cukup bagus. Sejumlah di antaranya mungkin dibayar terlalu tinggi. Namun, bagi kami untuk membentuk skuad yang menjadi tanggung jawab penuh kami akan butuh waktu," tambah dia.
Segera bergabungnya Sir Jim Ratcliffe sebagai investor baru Manchester United langsung memberi dampak instan. Ratcliffe begitu ditakuti pengurus MU saat ini. Banyak yang harus pergi dengan kedatangan Ratcliffe.
Sebut Nama Pemain Mahal Terpinggir
Tak tanggung-tanggung, Sir Jim Ratcliffe bahkan berani menyebut spesifik deretan pemain mahal yang belakangan ini mulai tersisih dari skuad, bahkan telah dipinjamkan ke klub lain.
Mereka dianggap sebagai 'peninggalan' masa lalu, dengan CEO INEOS itu menilai pihaknya perlu mulai memilah penggawa yang mau dipertahankan dan dibuang agar bisa membentuk skuad sesuai harapan manajemen sekarang.
"Kami (dulu) membeli Antony, kami membeli Casemiro, kami membeli (Andre) Onana, kami membeli (Rasmus) Hojlund, kami membeli (Jadon) Sancho. Semua itu adalah masa lalu. Kami mewarisi semua itu dan kami harus memilahnya," ujar Ratcliffe, dinukil dari Football Transfers.
"Anda tahu terkait Sancho (misalnya), saat ini dia bermain untuk Chelsea dan kami membayar setengah gajinya. (Namun) kami mengeluarkan 70 juta poundsterling untuk membeli (dia) pada musim panas (2021)," sambung pemilik saham minoritas MU.
MU Banyak Buang-Buang Uang
Lebih lanjut, Sir JIm Ratcliffe juga mengkritik sikap lama Manchester United yang kerap buang-buang uang untuk membeli sesuatu yang tak penting. Padahal jika ada dana, MU idealnya perlu berinvestasi pada pemain terbaik dunia.
"Yang ingin kami lakukan adalah berinvestasi pada pemain terbaik di dunia, jika memungkinkan, bukannya menghabiskan (dana) untuk hal-hal yang saya rasa tidak berguna," lanjut Ratcliffe mengkritik klubnya.
"Kerugian yang terjadi (saat ini) karena klub banyak mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tak perlu. Kita bahkan punya konsultan bahasa tubuh. (Di samping itu) ada banyak hal lain yang sudah kita belanjakan, padahal sebenarnya tidak perlu," pungkas dia.
Sementara itu, Sir Jim Ratcliffe dan jajarannya sendiri saat ini tengah habis-habisan menghemat dana guna menghindari pelanggaran Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League.
Ratcliffe sampai mengambil langkah ekstrem dengan memutus hubungan kerja ratusan staf klub dalam rangka memangkas pengeluaran.