Liputan6.com, Jakarta - Manajer Manchester United Ruben Amorim menegaskan dirinya tidak menyesal mengambil alih tim di tengah musim. Sebelumnya, dia merasa dipaksa Setan Merah menerima pekerjaan tersebut.
Amorim telah mengalami masa yang sangat sulit sejak menggantikan Erik ten Hag pada bulan November lalu. MU saat ini mendekam di posisi 15 klasemen sementara Liga Inggris, setelah hanya meraih enam kemenangan.
Liga Europa adalah satu-satunya benang merah yang menyatukan musim MU, dan memenangkannya tidak hanya akan mengamankan trofi utama tetapi juga menawarkan jalan kembali ke Liga Champions.
Ketika MU mendekati Amorim agar mau mengisi posisi pelatih, pria berusia 40 tahun itu menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan musim dengan Sporting CP dan baru mengambil alih pada musim panas. Namun, dia dipaksa untuk membuat keputusan cepat setelah diberi tahu bahwa pekerjaan itu tidak akan tetap terbuka untuknya.
Tapi, menjelang perjalanan United ke Vitality Stadium pada hari Minggu, Amorim telah mengubah pendiriannya dan menegaskan bahwa ia tidak menyesal telah menduduki kursi panas Old Trafford.
Berita video pelatih MU, Ruben Amorim, balas kritikan pedas legenda Setan Merah, Wayne Rooney, yang menyebut dirinya 'Naif' setelah MU menelan kekalahan dari Fulham dan tersingkir dari FA Cup.
Amorim Mengaku Alami Banyak Penderitaan
"Tidak ada penyesalan, tidak untuk saat ini," katanya pada media. "Jika Anda bertanya kepada saya sekitar empat bulan lalu dengan semua masalah yang ada, mungkin Anda merasa bahwa saya harus lebih kuat untuk memulai di awal musim (berikutnya).
"Namun hari ini saya merasa bahwa ini adalah sesuatu yang akan membantu kami di masa mendatang. Kami sangat menderita di sini. Ada banyak rasa frustrasi, banyak penderitaan," ujarnya.
"Namun saya merasa saat ini – mungkin karena sudah mendekati akhir (musim) – ini adalah waktu yang paling penting mungkin dalam beberapa tahun ke depan. Kami akan menggunakan semua informasi untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam beberapa tahun ke depan, jadi tidak ada penyesalan. Saya pikir ini adalah puncak dari apa yang dapat dicapai seorang pelatih, jadi saya tidak menyesal sama sekali."
Ingin Membalas Kepercayaan Penggemar MU
Namun, Amorim bersikeras bahwa ia menyimpan banyak penyesalan dalam hal-hal kecil jika MUalami kekalahan. Pasalnya, dia sangat ingin memenangkan pertandingan dan membalas kepercayaan yang diberikan penggemar kepadanya.
"Saya pikir itu istimewa, tetapi saya juga tahu bahwa orang-orang memahami apa yang sedang kami coba lakukan. Tetapi saya juga tahu bahwa momen ini, tanpa hasil dan terkadang tanpa penampilan, dan masih mendapat dukungan dari para penggemar, mungkin akan berakhir di musim berikutnya," katanya.
"Saya sangat menghargai itu, tetapi saya tahu bahwa di masa mendatang itu akan berakhir jika kami tidak mendapatkan hasil."
Manchester United Fokus Rencana Jangka Panjang
Mengenai persetujuan keluarnya Marcus Rashford, Antony, dan Tyrell Malacia pada bulan Januari, meskipun berisiko membuat dirinya kekurangan pilihan, Amorim menekankan bahwa klub tersebut fokus pada rencana jangka panjang.
"Tim-tim besar, ketika Anda berada dalam satu konteks, itu sangat sulit. Dan kemudian saya mengerti bahwa pada bulan Januari, dan Anda berbicara tentang Rashford dan Antony, kami kehilangan pemain-pemain ini dan kami tidak mendatangkan yang baru."
"Itu berisiko, tetapi saya pikir ada hal-hal yang lebih penting daripada mencetak 10 gol lagi musim ini. Kami mencoba melakukan sesuatu yang lebih penting. Kami bisa saja merugikan skuad sekarang, tetapi di masa mendatang itu akan membantu klub, jadi saya pikir kami berada di jalur itu."