TikToker Meksiko Ditembak Mati saat Live Streaming

6 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 04:55 WIB

Seorang TikToker asal Meksiko berusia 23 tahun ditembak mati saat live streaming pada Selasa (13/5) waktu setempat. Ilustrasi. Seorang TikToker asal Meksiko berusia 23 tahun ditembak mati saat live streaming pada Selasa (13/5) waktu setempat. (iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang influencer di TikTok atau TikToker asal Meksiko berusia 23 tahun ditembak mati saat sedang live streaming pada Selasa (13/5) waktu setempat.

AFP pada Rabu (14/5) memberitakan TikToker tersebut bernama Valeria Marquez. Ia semasa hidupnya mengunggah banyak video soal kecantikan dan gaya hidup, beberapa di antaranya telah ditonton ratusan ribu kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Kejaksaan Negara Bagian Jalisco melaporkan Marquez tewas di salon kecantikannya di Zapopan, pinggiran kota bagian barat Guadalajara setelah ditembak seorang pria saat perempuan itu siaran langsung.

Menurut laporan media, Marquez dibunuh laki-laki yang berpura-pura memberinya hadiah. Motif serangan itu belum diketahui. Belum ada informasi resmi mengenai kronologi penembakan tersebut.

"Korban adalah seseorang yang aktif dan berpengaruh di media sosial," katanya dalam sebuah pernyataan. "Seorang pria memasuki tempat itu dan tampaknya menembakkan senjata ke arahnya."

[Gambas:Video CNN]

Namun, wilayah tersebut merupakan sarang aktivitas kriminal, tempat tinggal salah satu kelompok penyelundup narkoba paling kejam di Meksiko, Kartel Generasi Baru Jalisco.

Koordinator Keamanan Negara Bagian Roberto Alarcon mengatakan penyelidik sejauh ini belum menemukan bukti keterlibatan kelompok kriminal dalam penembakan itu.

Wali kota Zapopan Juan Jose Frangie mengatakan kantornya tidak memiliki catatan Marquez meminta bantuan dari pihak berwenang karena terkait ancaman terhadapnya.

"Sungguh mengagetkan bahwa Anda sedang membuat video dan kemudian dibunuh. Pembunuhan terhadap perempuan adalah hal terburuk," kata Frangie.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa sekitar 10 perempuan atau anak perempuan dibunuh setiap hari di Meksiko, tempat kekerasan kriminal dan terkait gender merajalela.

(afp/chri)

Read Entire Article
Bisnis | Football |