Liputan6.com, Jakarta - Liverpool mendapatkan kabar cemerlang di tengah badai kekalahan. Menurut laporan The Athletic, Virgil van Dijk telah mencapai titik terang dalam negosiasi kontraknya yang akan menjaga sang kapten tetap berseragam merah, mengikuti jejak rekan setimnya Mohamed Salah.
Kabar menggembirakan ini muncul di masa sulit bagi The Reds yang baru saja menelan kekalahan mengecewakan 3-2 dari Fulham pada akhir pekan. Pertandingan tersebut menyoroti performa di bawah standar dari duo bintang tersebut, dengan Virgil van Dijk tampak rapuh di lini belakang dan Salah kesulitan menembus pertahanan lawan.
Pelatih Arne Slot sebelumnya dihadapkan pada keniscayaan kehilangan dua pilar utama timnya secara cuma-cuma pada akhir musim. Situasi semakin pelik dengan beredarnya rumor Trent Alexander-Arnold yang dikabarkan hampir pasti bergabung dengan raksasa Spanyol Real Madrid.
Namun, kesepakatan baru yang dilaporkan akan berupa kontrak berdurasi dua tahun, menjamin kehadiran Van Dijk di Anfield hingga Juni 2027. Sebuah langkah strategis yang memastikan pondasi kuat tim tetap terjaga di tengah era transisi pemain.
Dominasi Tak Terbantahkan Salah dan Van Dijk
Di balik megahnya pencapaian Liverpool di puncak Liga Premier terdapat dua sosok monumental yang menjadi tulang punggung kesuksesan. Dengan keunggulan 11 poin dari Arsenal di posisi runner up setelah 31 pertandingan, tanpa Mohamed Salah, peta persaingan mungkin akan terlihat sangat berbeda.
Pesepakbola Mesir ini menunjukkan performa fenomenal dengan statistik yang mencengangkan yaitu 27 gol dan 17 assist di kompetisi domestik. Angka tersebut menempatkannya selangkah lagi dari memecahkan rekor assist legendaris Thierry Henry. Dengan hanya membutuhkan empat assist tambahan, Salah berada di ambang sejarah baru.
Dominasi Salah tak hanya tercermin dalam posisinya sebagai pemimpin statistik di seluruh liga, tetapi juga dalam kontribusi langsung terhadap 44 dari 72 gol The Reds musim ini, sebuah persentase keterlibatan yang mengagumkan.
Sementara itu, Virgil van Dijk membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Di usianya yang 33 tahun, sang kapten tetap menjadi benteng kokoh pertahanan Liverpool. Kepemimpinannya membuahkan 13 clean sheet, jumlah terbanyak di kasta tertinggi sepakbola Inggris.
Kemampuan bek asal Belanda ini tetap tak tertandingi. Ketenangannya menguasai bola, dominasi di udara, dan kepemimpinan di lini belakang menempatkannya sebagai bek tengah terbaik di Inggris, menjadikannya aset berharga yang pantas dipertahankan.
Pilar-Pilar yang Tak Tergantikan
Statistik berbicara lantang tentang peran vital Mohamed Salah dan Virgil van Dijk dalam perjalanan Liverpool musim ini. Duo bintang ini tampil sebagai starter dalam seluruh 31 pertandingan Liga Premier dengan waktu bermain mengesankan yakni 2.790 menit untuk Salah dan 2.747 menit untuk Van Dijk, menjadikan mereka pemain dengan jam terbang tertinggi dalam skuad.
Namun, tanda-tanda kelelahan mulai terlihat. Salah mengalami paceklik kontribusi langsung selama tiga pertandingan beruntun, sementara Van Dijk menunjukkan kerentanan yang jarang terlihat di lini belakang. Fenomena ini memunculkan pertanyaan krusial tentang strategi rotasi yang lebih bijaksana untuk musim mendatang.
Pengamat sepakbola meyakini bahwa manajemen beban kerja yang lebih efektif mungkin menjadi kunci untuk mempertahankan performa puncak kedua pemain. Dengan pemberian istirahat teratur dan rotasi cerdas, Liverpool berpeluang memaksimalkan kontribusi mereka di momen-momen kritis.
Tantangan bagi juru taktik Arne Slot adalah memperkuat skuad dengan bala bantuan berkualitas di lini belakang dan lini depan. Dengan dukungan personel yang tepat, tidak ada yang meragukan bahwa Salah dan Van Dijk masih mampu menjadi pondasi utama dalam perjuangan meraih gelar musim depan.