3 Masalah yang Harus Diselesaikan AC Milan di Serie A: Jangan Hobi Sedekah Poin Kalau Sudah Unggul!

Liputan6.com, Jakarta AC Milan bertahan di papan atas Serie A 2025/2026, tetapi performa mereka jauh dari stabil. Dari 11 pertandingan yang sudah dimainkan, Rossoneri mengumpulkan 22 poin dan duduk di peringkat ketiga klasemen.

Namun, dengan tiga hasil imbang dalam lima laga terakhir, Milan kehilangan momentum penting untuk menempel ketat duo teratas, Inter Milan dan AS Roma.

Kekecewaan terbesar datang usai hasil imbang melawan Parma. Padahal, Milan sempat unggul 2-0 dan berpeluang naik ke puncak klasemen jika mampu mempertahankan keunggulan.

Hasil itu menjadi sinyal bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan Massimiliano Allegri untuk menjaga timnya tetap kompetitif dalam perebutan gelar.

Menurut laporan Corriere dello Sport, Milan menghadapi sejumlah persoalan yang perlu diselesaikan selama jeda internasional ini.

Analisis mereka terang-terangan menyebut tiga aspek utama yang menjadi penghambat Milan: kebobolan, kegagalan mempertahankan keunggulan, dan kehilangan poin melawan tim-tim yang lebih lemah.

Masalah utama Milan musim ini adalah inkonsistensi saat menghadapi lawan yang secara kualitas berada di bawah mereka. Dari sembilan poin yang tersedia melawan Cremonese, Pisa, dan Parma, Rossoneri hanya mampu meraih dua.

Hasil ini jelas tidak mencerminkan ambisi tim yang ingin bersaing merebut Scudetto. Massimiliano Allegri dikabarkan murka setelah hasil imbang di Tardini. Ia menilai timnya kehilangan fokus dan intensitas dalam laga-laga yang seharusnya bisa mereka menangkan dengan mudah.

Jika Milan ingin bersaing di puncak, masalah mentalitas seperti ini harus segera dibereskan, karena kehilangan poin melawan tim papan bawah bisa berdampak fatal di akhir musim.

Secara statistik, Milan hanya kebobolan sembilan gol dari 11 pertandingan, angka yang tampak solid. Namun, enam di antaranya terjadi saat menghadapi tiga tim yang berada di papan bawah klasemen.

Artinya, lini pertahanan Milan masih rawan lengah ketika menghadapi tekanan dari tim yang bermain tanpa beban.

Ketika melawan tim besar seperti Inter atau Juventus, Milan tampil disiplin dan fokus. Namun, melawan lawan-lawan yang lebih lemah, mereka sering kehilangan konsentrasi di momen penting.

Masalah lain yang menghantui Milan adalah kegagalan mereka mempertahankan keunggulan setelah start yang bagus. Dalam laga melawan Pisa, Atalanta, dan Parma, Rossoneri sempat memimpin lebih dulu, tetapi gagal menjaga keunggulan hingga akhir.

Meskipun tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir, tren kehilangan poin semacam ini patut diwaspadai.

Kurangnya ketajaman di momen krusial juga menjadi faktor. Christian Pulisic dan Alexis Saelemaekers sempat memiliki peluang emas di laga kontra Parma, namun gagal menuntaskannya.

Sumber: Corriere dello Sport