5 Negara dengan Tambang Emas Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa tak ingin memiliki emas, komoditas berharga di seluruh dunia. Banyak negara memperbesar cadangan emasnya.

Bahkan tambang emas menjadi kebanggaan sebuah negara.

Seperti China, yang baru-baru ini menemukan cadangan emas bawah laut pertamanya sekaligus yang terbesar di Asia.

Cadangan emas itu ditemukan di lepas pantai Laizhou, Kota Yantai di Provinsi Shandong. Melansir South China Morning Post, penemuan baru ini menambah total cadangan emas terbukti di Laizhou menjadi lebih dari 3.900 ton atau setara dengan sekitar 137 juta ons emas.

Angka ini mencakup sekitar 26 persen dari total cadangan emas nasional China, menjadikan Laizhou sebagai wilayah dengan cadangan dan produksi emas terbesar di seluruh negeri. Nah,negara mana saja pemilik tambang emas terbesar di dunia?

1. China

Negeri tirai bambu ini pemilik tambang emas terbesar di dunia, dengan total produksi mencapai 380 metrik ton setiap tahunya.

Salah satunya tambang Shaxi, tambang bawah tanah yang terletak di Anhui. Tambang ini dimiliki oleh Tongling Nonferrous Metals Group dan menghasilkan sekitar 649,18 ribu ons emas pada tahun 2023, mengutip dari laman mining-technology.com.

Terdapat lebih dari 1352 tambang emas yang beroperasi di seluruh dunia, 117 di antaranya berada di China.

2. Russia

Produksi emas Rusia tercatat mencapai 310 MT rata-rata setiap tahun. Sejak 2017, produksi emas Rusia mengalami pertumbuhan signifikan, ditopang oleh tambang-tambang besar seperti Olimpiada.

Rusia memiliki 96 tambang emas. Salah satunya tambang Olimpiada, tambang permukaan yang terletak di Krai Krasnoyarsk. Tambang ini dimiliki oleh Polyus dan menghasilkan sekitar 1,17 juta ons emas pada tahun 2023.

3. Australia

Negaraa yang tak jauh dari Indonesia ini memproduksi emas sekitar 280-310 ton pada 2023-2024, didominasi oleh tambang besar seperti Newmont Boddington (Newmont) dan Cadia Valley.

Cadangan emas melimpah dan sejarah pertambangan panjang sejak 1890-an.

Newmont Boddington, salah satunya, perusahaan pertambangan emas dan tembaga kelas dunia yang terletak di dalam sabuk batuan hijau Saddleback di Australia Barat, sekitar 130 kilometer di sebelah tenggara Perth dan 16 kilometer dari kota pertanian pedesaan Boddington dan terletak di atas lahan seluas 33.000 hektar.

4. Kanada

Produksi emas Kanada stabil di sekitar 200-223 ton per tahun, menjadikannya produsen terbesar ke-4 di dunia. Provinsi utama penghasil emas adalah Ontario dan Quebec, menyumbang lebih dari 70% produksi nasional.

Salah satu yang terbesar adalah tambang Canadian Malartic, tambang emas terbuka yang terletak di Quebec. Dikembangkan oleh Osisko Mining, tambang ini saat ini dimiliki dan dioperasikan oleh Canadian Malartic General Partnership, yang dibentuk dari Agnico Eagle Mines (50%) dan Yamana Gold (50%).

Tambang ini dikembangkan selama enam tahun setelah pengeboran eksplorasi pertama pada tahun 2005. Tambang ini menghasilkan emas pertama kali pada April 2011 dan memulai produksi komersial pada Mei 2011.

5. Amerika Serikat

Negara yang dipimpin Donald Trump ini mampu menghasilkan 158-160 ton pada tahun 2024, turun dari 170 ton di 2023. Negara bagian pemilik tambang besar di sana Nevada (sekitar 70%), diikuti Alaska.

Salah satu yang terbesar adalah perusahan patungan Nevada Gold Mines, yang telah menambang emas selama lebih dari 50 tahun di sepanjang koridor sepanjang 100 mil di bagian utara negara bagian tersebut.

Aset Nevada Gold Mines meliputi 10 tambang bawah tanah dan 12 tambang terbuka, dua fasilitas autoklaf, dua fasilitas pemanggangan, empat pabrik oksida, satu pabrik flotasi, dan lima fasilitas pelindian tumpukan. Usaha patungan ini terdiri dari aset Cortez, Carlin, Turquoise Ridge, Phoenix, dan Long Canyon.

Pada 2024 perusahaan ini membuka proyek Goldrush, yang menghasilkan 130.000 ons emas.

Bagaimana Indonesia? Meski tidak masuk 5 besar, Indonesia masuk 10 besar dengan produksi tahunan rata-rata 100 ton. Tambang emas terbesar adalah Grasberg di Papua.

(imf/rds)

[Gambas:Video CNN]