Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia berpotensi kehilangan salah satu pilar lini depannya, Ole Romeny, pada Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Striker berusia 24 tahun itu mengalami cedera dalam laga pramusim bersama Oxford United dan dijadwalkan menjalani operasi.
Dampaknya, ia diprediksi absen cukup lama, termasuk pada FIFA Matchday September dan kemungkinan besar juga pada Oktober 2025, saat fase penting kualifikasi dimulai.
Ketidakhadiran Romeny membuka peluang bagi nama-nama baru untuk tampil. Salah satu pemain muda yang mulai mencuri perhatian adalah Jens Raven.
Penyerang berusia 19 tahun itu mencetak enam gol dalam satu pertandingan saat Indonesia U-23 melumat Brunei Darussalam di Piala AFF U-23 2025. Performa eksplosif tersebut langsung menyulut perbincangan publik: layakkah Jens Raven jadi opsi di lini depan Garuda senior?
Keputusan di Tangan Pelatih Timnas Indonesia
Menanggapi kemungkinan promosi Jens Raven, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan tim pelatih. Ia menyoroti struktur kepelatihan Timnas Indonesia yang kini lebih sistematis dan profesional, dengan banyak sosok berpengalaman Eropa.
"Nanti itu urusannya tim kepelatihan. Kan itu yang saya bilang strata kepelatihan sudah terjadi. Sudah ada coach Patrick Kluivert, sudah ada Gerald Vanenburg, ada Frank van Kempen, ada coach Nova Ariano," ujar Erick Thohir.
"Ada Simon Tahamata di sebelah kanan sebagai scouting. Lalu juga ada Technical Advisor dari Jordi Cruyff. Ya mereka akan melihat seperti apa daripada talenta pool yang ada," sambungnya.
Pernyataan Erick memberi sinyal bahwa performa Raven tak luput dari radar. Namun, ia juga mengingatkan bahwa keputusan akhir tetap melalui evaluasi komprehensif dari tim teknis.
Jens Raven Belum Setara Ole Romeny?
Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, bersikap lebih berhati-hati. Meski mengapresiasi performa Jens Raven, ia menilai terlalu dini membandingkan pemain muda itu dengan Ole Romeny.
"Ya terlalu jauh lah. Kita jangan melihat pertandingan tadi (lawan Brunei Darussalam) karena masih ada lawan Filipina. Mereka juga baru saja mengalahkan Malaysia dan nanti lawan Malaysia," tegas Sumardji.
Menurutnya, Raven masih perlu pembuktian di level kompetisi yang lebih tinggi dan konsisten menghadapi tim-tim kuat sebelum bisa dianggap sebagai opsi utama di Timnas senior.
Pintu Terbuka, Tapi Butuh Bukti
Nama Jens Raven memang tengah naik daun, dan dengan absennya Romeny, jalan menuju Timnas senior bisa terbuka lebih cepat. Namun, kesempatan tersebut harus diimbangi dengan performa konsisten, terutama saat melawan lawan yang lebih kuat.
Laga tersisa di Piala AFF U-23 bisa menjadi panggung berikutnya bagi Raven untuk meyakinkan tim pelatih. Jika mampu tampil impresif melawan tim seperti Filipina atau Malaysia, tekanan untuk memanggilnya ke tim senior bisa meningkat.
Terlepas dari semua spekulasi, satu hal jelas: regenerasi di lini depan Timnas Indonesia berjalan. Dan Jens Raven, dengan segala potensinya, sedang mengetuk pintu.