Bea Cukai Musnahkan Rokok dan Minuman Alkohol Ilegal, Potensi Kerugian Negara Rp 31,6 Miliar

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea Cukai memusnahkan Barang Hasil Penindakan Kanwil Bea Cukai Jakarta. Barang yang dimusnahkan meliputi 13,4 juta batang rokok senilai Rp16,2 miliar dengan potensi kerugian negara Rp10,5 miliar yang dihitung dari nilai cukai dan pajak rokok.

Selain itu, turut dimusnahkan 19.511 botol minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA) sebanyak 12.864,82 liter dengan nilai Rp9,9 miliar dan potensi kerugian negara Rp21,1 miliar yang dihitung dari nilai cukai, bea masuk, PPN dan PPh. 

Pemusnahan secara simbolis terlaksana di Kanwil Bea Cukai Jakarta dan dalam waktu bersamaan pemusnahan juga digelar di fasilitas pemusnahan PT Solusi Bangun Indonesia di wilayah Gunung Putri, Jawa Barat, yang disiarkan secara live.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, menegaskan langkah-langkah pengawasan Bea Cukai menjadi investasi jangka panjang untuk menjaga keamanan masyarakat dan kesehatan ekonomi bangsa.

"Operasi yang dilakukan tidak hanya di Jakarta ataupun beberapa daerah saja tetapi kita melakukan operasi hampir di seluruh wilayah Indonesia khususnya untuk wilayah Jakarta,” kata Djaka dalam pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Kanwil DJBC Jakarta, di Kanwil DJBC, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

Dirjen Bea dan Cukai kembali menegaskan seluruh capaian Bea Cukai di wilayah Jakarta ini menjadi bukti konsistensi institusi dalam menjalankan amanah negara.

"Kami mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk terus bekerja sama menjaga Indonesia dari ancaman barang ilegal. Pengawasan yang kuat hanya bisa berjalan jika dibarengi kepatuhan dan dukungan publik. Bea Cukai akan terus berdiri di garda depan untuk memastikan keamanan dan kesehatan bangsa," ujar Djaka.

Capaian Kinerja Penindakan dan Penerimaan Kanwil Bea Cukai Jakarta

Di wilayah Jakarta, sepanjang Januari hingga November 2025, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta telah melaksanakan 885 penindakan di bidang kepabeanan dengan komoditas utama berupa obat-obatan dan kosmetik, barang pornografi, makanan dan minuman, elektronik, dan bahan kimia. Dari penindakan tersebut, potensi kerugian negara sebesar Rp2,62 miliar berhasil diselamatkan.

"Mayoritas penindakan ini adalah kiriman pos yang melalui Kantor Pos ada di Pasar Baru dengan nilai Rp 2,62 miliar barang-barangnya biasanya ini barang-barang lartas, barang-barang pornografi, obat, komestik, elektronik, dan makan minuman,” ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Akhmad Rofiq.

Dalam pengawasan di bidang cukai, sebanyak 1.094 penindakan telah dilaksanakan dengan barang bukti yang diamankan berupa 41 juta batang rokok ilegal, 16.323 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA), 3.556 liter etil alkohol, dan 11,25 liter hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). 

Total nilai barang sebesar Rp71,41 miliar dengan potensi kerugian negara yang diselamatkan mencapai Rp 37,64 miliar. Sebagai tindak lanjut terhadap proses tindak pidana di bidang cukai, saat ini telah dilakukan penyidikan dengan menetapkan 16 tersangka serta penyelesaian perkara dengan pengenaan denda senilai Rp 8,04 miliar.

Gagalkan Penyelundupan Narkoba

Tidak hanya menindak barang kena cukai ilegal, Kanwil Bea Cukai Jakarta juga aktif menggagalkan penyelundupan narkoba. Sepanjang 2025, telah dilaksanakan 78 sinergi penindakan bersama Polri, BNN, dan BPOM. 

Total barang bukti 162,6 kilogram berupa berbagai jenis narkoba, meliputi 40,5 kg sabu, 30,7 kg ganja, dan 43.772 butir ekstasi. Dengan capaian tersebut, diperkirakan 284.534 jiwa berhasil diselamatkan dari potensi penyalahgunaan narkoba, sekaligus menghemat biaya rehabilitasi negara hingga Rp250,8 miliar.

Adapun untuk kinerja penerimaan Kanwil Bea Cukai Jakarta, hingga akhir November 2025, penerimaan bea masuk dan cukai telah mencapai Rp 3, 18 triliun dan penerimaan pajak dalam rangka impor sebesar Rp8,22 triliun. 

Realisasi ini telah mencapai 94,78% dari target penerimaan tahun berjalan dan sampai dengan akhir tahun proyeksi capaian akan melebihi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |