Bebas Jeratan Hukum, Juara Kelas Berat UFC Sepakat Ikut Terapi Manajemen Amarah

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Juara kelas berat UFC Jon Jones menyetujui syarat untuk mengikuti terapi manajemen amarah dalam kesepakatan dengan Pengadilan Alburquerque.

Dilansir ari MMA Weekly, petarung asal Amerika Serikat tersebut sempat didakwa atas dua tuduhan ringan. Pada Maret 2024, ia berseteru dengan dua agen penguji zat terlarang dari Drug Free Sport International yang mendatangi rumahnya di daerah Alburquerque, New Mexico, Amerika Serikat.

Kedua agen tersebut mendatangi rumah Jones dengan tujuan untuk mengumpulkan sampel tes urine. Akan tetapi, pada saat proses berlangsung, Jones disebut mengambil handphone salah satu agen dan mengucapkan sejumlah kata kasar kepada agen.

Jones membantah melakukan hal tersebut dan dinyatakan tidak bersalah atas dua tuduhan ini. Namun, Pengadilan Alburquerque memutuskan agar Jones ikuti kelas terapi selama 90 hari.

Jon Jones Fokus Pertahankan Sabuk UFC

Mengenai putusan tersebut, Jones mengaku bahwa ia sangat senang. Ia melihat sistem keadilan di Alburquerque telah diterapkan dengan seadil-adilnya.

“Aku ingin ucapkan terima kasih kepada sistem peradilan yang telah capai penyelesaian yang cepat dalam masalah ini, yang menegaskan bahwa saya tidak bersalah. Ini mengonfirmasi bahwa saya tidak bersalah dan ini membantu saya untuk fokus pada pertandingan saya selanjutnya,” tulis Jones melalui akun X resminya.

Kemudian, Jones juga menyebutkan bahwa ia siap untuk pertahankan sabuknya di Madison Square Garden, New York pada 16 November mendatang.

“Aku sangat menantikan kesempatan untuk pertahankan gelar kelas berat saya pada tanggal 16 November di Madison Square Garden,” lanjutnya.

Jones akan berlaga di UFC 309 nanti. Lawan yang akan dihadapi adalah petarung asal Amerika Serikat Stipe Miocic.

Jon Jones Juara Kelas Berat di UFC 285

Jones berhasil medapatkan gelar sabuk juara kelas berat di UFC 285 yang berlangsung Maret 2023. Saat itu, ia mengalahkan petarung elite asal Prancis Ciryl Gane.

Dalam laga tersebut, ia berhasil membuat Gane menyerah hanya dalam satu ronde saja. Melalui teknik kuncian guillotine choke, Jones memaksa wasit yang bertugas Marc Goddard untuk memberhentikan pertandingan.

Stipe Miocic akan jadi lawan pertamanya saat Jones pertahankan gelarnya nanti. Petarung keturunan Kroasia tersebut disebut sebagai petarung kelas berat UFC terhebat sepanjang masa.

Ketika masih menjadi juara, Miocic sempat pertahankan gelarnya sebanyak empat kali. Salah satu nama besar yang dikalahkannya adalah legenda UFC Daniel Cormier.

Miocic kehilangan gelarnya pada UFC 260, Maret 2021, usai kalah dari Francis Ngannou melalui knockout (KO) ronde kedua.

Read Entire Article
Bisnis | Football |