Bos PGMOL Akhirnya Buka Suara Soal Gol Van Dijk yang Dianulir di Laga Man City vs Liverpool

3 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta Kontroversi besar mewarnai duel panas antara Manchester City dan Liverpool di Etihad Stadium, Minggu (9/11/2025). Gol sundulan Virgil van Dijk yang sempat membawa asa bagi The Reds justru dianulir, memicu amarah pemain dan fans. Keputusan itu diambil oleh wasit Chris Kavanagh setelah sinyal offside dari asisten wasit dikonfirmasi oleh VAR.

Situasi tersebut terjadi saat Liverpool tertinggal 1-0. Van Dijk menanduk bola hasil sepak pojok Mohamed Salah dan tampak menyamakan skor, namun selebrasi The Reds tak berlangsung lama. Wasit menilai Andy Robertson, yang berada di posisi offside, mengganggu pandangan Gianluigi Donnarumma meski tidak menyentuh bola sama sekali.

Keputusan ini langsung menimbulkan perdebatan. Liverpool bahkan secara resmi mengajukan keluhan kepada PGMOL, badan resmi wasit Inggris, karena merasa Robertson tidak melakukan tindakan yang memengaruhi jalannya permainan. Mereka menilai keputusan itu terlalu ketat dan tidak sesuai dengan semangat permainan.

Kini, kepala PGMOL Howard Webb akhirnya angkat bicara. Ia memberikan penjelasan panjang terkait proses pengambilan keputusan dan mengapa wasit serta VAR sepakat menganulir gol tersebut. Webb menyebut ini salah satu contoh situasi di mana penilaian subjektif memainkan peran besar.

Wasit Harus Ambil Keputusan Subjektif

Dalam program Match Officials Mic’d Up, Webb menjelaskan bahwa situasi seperti gol Van Dijk termasuk jenis keputusan paling sulit bagi ofisial. Menurutnya, saat pemain berada di posisi offside tapi tidak menyentuh bola, wasit harus menilai apakah tindakannya tetap berdampak pada lawan.

“Mengganggu lawan di mana pemain yang berada di posisi offside tidak memainkan bola dan wasit harus membuat penilaian apakah tindakan pemain tersebut berdampak pada lawan, adalah beberapa keputusan paling subjektif yang harus kami buat,” kata Webb, via Goal.

Ia menambahkan bahwa momen ini melibatkan interpretasi yang sangat halus. Ketika bola hasil sepak pojok mengarah ke Van Dijk, Robertson berdiri dalam posisi offside di tengah kotak penalti. Saat bola melintas di dekatnya, ia menunduk untuk menghindari bola, dan itu dianggap sebagai tindakan yang berpotensi mengganggu kiper.

“Pemain itu begitu dekat dengan kiper, bola datang tepat ke arahnya dan ia harus merunduk untuk menghindari bola — dan mereka membentuk kesimpulan bahwa itu memengaruhi kemampuan Donnarumma untuk menukik ke arah bola dan melakukan penyelamatan,” jelas Webb.

Ia memahami bahwa sebagian pihak mungkin tidak setuju dengan keputusan tersebut. Namun, Webb menilai wasit dan VAR sudah mengikuti prosedur dengan tepat berdasarkan bukti yang tersedia di lapangan.

Hanya Donnarumma yang Tahu Apakah Pandangannya Terganggu

Howard Webb kemudian menegaskan bahwa inti dari perdebatan ini sebenarnya bergantung pada satu hal: apakah Gianluigi Donnarumma benar-benar terganggu oleh keberadaan Robertson atau tidak. Menurut Webb, hanya sang kiper yang bisa mengetahui dengan pasti dampak momen tersebut.

VAR, lanjut Webb, tidak menemukan bukti yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa keputusan offside tersebut salah secara jelas dan nyata. Karena itu, keputusan di lapangan tetap dipertahankan.

“Hanya Donnarumma yang benar-benar tahu apakah ia terdampak oleh ini,” ucap Webb. “Dan ketika kita melihat bukti faktual dari posisi pemain yang merunduk di bawah bola, begitu dekat dengan kiper, VAR menentukan bahwa hasil offside tidak jelas dan jelas-jelas salah, dan mereka tidak ikut campur.”

Dengan penjelasan ini, Webb berharap publik memahami bahwa keputusan tersebut bukan hasil kesalahan teknis, melainkan interpretasi wasit berdasarkan aturan yang berlaku. Namun, bagi pendukung Liverpool, rasa frustrasi tampaknya belum akan reda dalam waktu dekat.

(Goal)

Read Entire Article
Bisnis | Football |