Chelsea vs Sunderland: Membidik Zona Empat Besar

Liputan6.com, Jakarta Chelsea tengah berada dalam performa impresif jelang laga kandang kontra Sunderland pada pekan ke-9 Premier League 2025/2026. Pertandingan yang digelar di Stamford Bridge, Sabtu (25/10/2025) pukul 21.00 WIB ini, jadi kesempatan penting bagi The Blues untuk menembus empat besar klasemen sementara.

Pertemuan ini juga menandai duel pertama kedua tim sejak Mei 2017, saat Chelsea yang kala itu diasuh Antonio Conte menang telak 5-1 atas The Black Cats. Kini, di bawah kendali Enzo Maresca, The Blues mengusung kepercayaan diri tinggi setelah mencatat empat kemenangan beruntun di semua ajang.

Sunderland sendiri tampil mengejutkan di awal musim dengan catatan 14 poin dari delapan laga. Tim asuhan Regis Le Bris itu bahkan hanya terpaut dua poin dari posisi kedua, Manchester City, dan masih menjaga rekor tak terkalahkan dalam 13 laga tandang terakhir di London.

Kendati demikian, catatan historis jelas berpihak pada Chelsea. Dari total 125 pertemuan di semua kompetisi, The Blues memenangi 61 laga, termasuk tiga kemenangan kandang terakhir dengan agregat 11-3.

Enzo Maresca perlahan membentuk Chelsea menjadi tim muda yang agresif dan berani bermain terbuka. Sejak kekalahan 1-3 dari Brighton di akhir September, The Blues bangkit dengan empat kemenangan beruntun dan produktivitas tinggi — mencetak 11 gol dan hanya kebobolan dua.

Rangkaian kemenangan itu datang dari hasil melawan Benfica (1-0), Liverpool (2-1), Nottingham Forest (3-0), hingga pesta gol 5-1 atas Ajax di Liga Champions. Laga terakhir itu melahirkan sejarah: Chelsea menjadi tim pertama di Liga Champions yang memiliki tiga pencetak gol remaja dalam satu pertandingan lewat Marc Guiu, Estevao, dan Tyrique George.

Secara statistik, Maresca menunjukkan kepercayaannya terhadap darah muda. Sepuluh pemain berusia 21 tahun atau lebih muda tampil saat melawan Ajax, dan sejauh musim ini, Chelsea memiliki rata-rata usia starting XI termuda di Premier League (24 tahun 116 hari). Tak satu pun pemain berusia di atas 28 tahun yang pernah dimainkan.

Posisi Chelsea saat ini berada di peringkat kelima dengan empat kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan. Dari lima laga kandang terakhir di Stamford Bridge, mereka hanya kalah sekali — yakni dari Brighton — dan sepanjang tahun 2025, hanya Manchester City yang mengoleksi lebih banyak poin kandang di Premier League (City 34, Chelsea 33).

Meski datang sebagai tim promosi, Sunderland membuktikan diri bisa bersaing di level tertinggi. Start apik dengan 14 poin dari delapan laga merupakan pencapaian terbaik mereka sejak musim 1999/2000. Kemenangan 2-0 atas Wolverhampton Wanderers pekan lalu menambah kepercayaan diri skuad Le Bris jelang laga sulit di London.

Duel melawan Chelsea ini adalah ujian besar bagi Sunderland. Mereka harus bermain berani dan disiplin.

Sunderland memang punya modal menarik berupa rekor tandang yang luar biasa di ibu kota Inggris. Mereka tak terkalahkan dalam 13 laga tandang terakhir melawan klub-klub London (4 menang, 9 imbang) sejak April 2018. Catatan itu menjadi rekor terbaik mereka sepanjang sejarah di Premier League.

Kendati demikian, sejarah pertemuan menunjukkan betapa sulitnya menaklukkan Chelsea. Dalam 26 laga terakhir di Premier League, Sunderland hanya menang tiga kali (seri dua, kalah 21). Dengan kondisi itu, duel di Stamford Bridge kali ini bisa menjadi tolok ukur sejauh mana The Black Cats siap bersaing dengan tim elit Premier League.