Crystal Palace vs Man City: Statistik yang Ungkap Peluang dan Ancaman jelang Pertemuan di Liga Inggris

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Duel Crystal Palace vs Man City kembali hadir di Liga Inggris. Pertemuan kali ini menjadi ujian bagi konsistensi Palace yang sedang menikmati start terbaik mereka sepanjang era Liga Inggris. Di sisi lain, Manchester City mengusung efisiensi serangan yang impresif dan rekor pertemuan yang sangat memihak.

Laga ini memperlihatkan kontradiksi gaya bermain yang menghasilkan tren unik dalam beberapa musim terakhir. Data menunjukkan kedua tim kerap menghasilkan banyak gol, bahkan dalam empat pertemuan terakhir selalu ada minimal dua gol dari masing-masing tim.

Pertandingan di Selhurst Park pada Minggu, 14 Desember 2025 pukul 21.00 WIB ini pun berpotensi kembali menghadirkan duel tajam di kedua kotak penalti.

Statistik juga menegaskan bahwa City memiliki dominasi historis, tetapi Palace justru sering mencetak gol lebih dulu. Ini membuat duel nanti menyimpan potensi kejutan, terutama dengan performa kandang Palace yang meningkat sepanjang 2025.

Crystal Palace vs Man City: Rekor Pertemuan dan Performa

Crystal Palace belum menang dalam 10 laga kandang terakhir di Liga Inggris melawan Man City, dengan catatan tiga imbang dan tujuh kalah. Situasi ini kontras dengan kemenangan terakhir mereka pada April 2015 ketika masih dilatih Alan Pardew.

Man City hanya kalah dua kali dari 20 pertemuan terakhir di liga melawan Palace, dan keduanya justru terjadi di Etihad Stadium. Kondisi ini mempertegas bahwa Selhurst Park bukan tempat yang mudah bagi Palace saat melawan City.

Kedua tim selalu mencetak minimal dua gol dalam empat pertemuan terakhir, termasuk dua hasil 2-2 serta kemenangan 4-2 dan 5-2 untuk City. Deretan laga dengan gol berlimpah ini hanya pernah terjadi lebih panjang pada era 1959–1961 ketika Arsenal bertemu Burnley.

Palace bahkan empat kali membuka skor dalam 10 menit pertama dari enam duel terakhir, tetapi mereka tidak mampu memenangkan satu pun laga tersebut. Situasi ini menunjukkan masalah keberlanjutan performa setelah unggul cepat.

Crystal Palace mengumpulkan 26 poin dari 15 laga musim ini, menjadi awal terbaik mereka dalam sejarah Liga Inggris. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari periode yang sama musim lalu yang baru mencapai 13 poin.

Palace menjadi tim pertama sejak Newcastle pada 2021/22 dan 2022/23 yang mampu menggandakan poin setelah 15 pekan. Momentum ini menjadi modal penting meski rekor melawan City masih berat.

Crystal Palace vs Man City: Produktivitas Manchester City dan Perbedaan Gaya Bermain

Man City menjadi tim paling produktif musim ini dengan 35 gol dan memimpin nilai xG sebesar 30,0. Mereka juga mencatat overperformance lima gol, berada di bawah Tottenham yang mencapai 10,1 dan Aston Villa yang menyentuh 5,6.

Efisiensi serangan City diperkuat tren kemenangan tiga laga terakhir di liga, dengan selalu mencetak minimal tiga gol di setiap pertandingan. Pep Guardiola kini mengincar kemenangan ke-150 di mana timnya mampu mencetak tiga gol atau lebih.

Gaya bermain Palace yang cenderung menunggu juga menghadirkan statistik unik sepanjang 2025. Sebanyak 17 dari 20 kemenangan terakhir mereka terjadi saat penguasaan bola berada di bawah 50 persen.

Sebanyak 13 di antaranya terjadi pada tahun 2025, menjadikan Palace sebagai salah satu tim paling efektif dalam skema transisi cepat. Newcastle pada 2022 menjadi tim terakhir yang mencatat lebih banyak kemenangan dengan penguasaan bola rendah.

Performa individu juga menonjol, terutama dari City. Jeremy Doku dan Rayan Cherki menjadi dua pemain terbaik dalam menciptakan peluang per 90 menit, masing-masing 3,4 kesempatan.

Cherki bahkan memimpin liga dalam big chances created dengan 1,6 per laga, memiliki expected assists per 90 di angka 0,55, dan sudah mencatat satu assist setiap 80 menit. Catatan ini menjadi yang terbaik dalam sejarah Liga Inggris untuk ukuran kontribusi per menit bermain.

Eddie Nketiah dari Palace mencatatkan 21 dari 24 gol Liga Inggris-nya di kota London, termasuk 18 di Selhurst Park. Rasio 87,5 persen gol di ibu kota menjadi yang tertinggi dalam sejarah kompetisi untuk pemain dengan minimal 20 gol.

Rentetan 12 gol terakhir yang semuanya tercipta di London juga menjadi yang terpanjang untuk pemain Inggris sejak Cole Palmer pada 2024.

Sumber: BBC Sport

Klasemen Premier League/Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |