Dukungan Sponsor Pecahkan Rekor, Piala Presiden 2025 Raih Rp65 Miliar Tanpa Dana Negara, Bagaimana Bisa?

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Piala Presiden 2025 kembali menjadi sorotan, bukan hanya karena persaingan di atas lapangan, tetapi juga karena pencapaian luar biasa di balik layar.

Untuk pertama kalinya, dana sponsor yang masuk dalam turnamen pramusim ini menembus angka Rp65 miliar. Angka fantastis ini diraih tanpa sedikit pun mengandalkan dana dari APBN atau APBD, menandai babak baru dalam pengelolaan industri olahraga nasional.

Keputusan panitia untuk sepenuhnya mengandalkan sektor swasta menjadi langkah berani yang menuai banyak pujian. Model pembiayaan ini dinilai sebagai terobosan penting, sekaligus menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap potensi sepak bola Indonesia.

Tidak hanya itu, transparansi dan profesionalisme penyelenggara menjadi kunci utama dalam menarik minat sponsor besar.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: Bagaimana strategi di balik sukses besar Piala Presiden 2025 dalam menggaet sponsor, dan apa dampaknya bagi masa depan turnamen serta industri olahraga tanah air?

Dana Sponsor Tembus Rp65 Miliar: Rekor Baru Piala Presiden 2025

Piala Presiden 2025 mencatat sejarah baru dengan total dukungan sponsor mencapai Rp65 miliar. Peningkatan nilai sponsor ini diumumkan langsung oleh Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait, setelah Indofood resmi menambah kontribusi sebesar Rp10 miliar pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Lonjakan dana sponsor ini menjadi bukti tingginya kepercayaan sektor swasta terhadap penyelenggaraan turnamen. Tidak hanya Indofood, sejumlah perusahaan besar seperti Astra, Sinarmas, Adaro, Agung Sedayu, dan Gojek turut berperan sebagai sponsor utama.

Komitmen mereka memperkuat posisi Piala Presiden sebagai salah satu ajang olahraga paling prestisius di Indonesia. Dengan dana sponsor yang terus mengalir, hadiah untuk para pemenang pun meningkat signifikan, di mana juara utama akan membawa pulang Rp5,5 miliar.

Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya panitia menjaga transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan. Dana yang terkumpul akan diaudit secara independen, memastikan seluruh proses berjalan akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Tanpa Dana APBN/APBD: Tradisi Mandiri yang Dipertahankan

Sejak edisi perdana, Piala Presiden konsisten tidak menggunakan dana dari APBN maupun APBD.

Maruarar Sirait menegaskan, seluruh biaya operasional dan hadiah turnamen berasal dari sponsor swasta, tanpa campur tangan dana pemerintah, BUMN, maupun BUMD. Pendekatan ini diambil untuk mendorong kemandirian industri olahraga nasional.

Langkah ini mendapat apresiasi luas, karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekosistem sepak bola yang sehat dan profesional. Dengan tidak mengandalkan dana negara, penyelenggara lebih leluasa berinovasi dan menjaga integritas turnamen.

Selain itu, model pembiayaan ini membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha untuk terlibat aktif dalam pengembangan olahraga.

Dukungan sponsor yang melimpah juga berdampak positif pada pelaku UMKM di sekitar stadion. Panitia memastikan para pedagang kecil mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan merasakan manfaat ekonomi dari gelaran akbar ini.

Efek Domino: Industri Sepak Bola dan Masa Depan Piala Presiden

Sukses Piala Presiden 2025 dalam menggalang dana sponsor tanpa APBN/APBD menjadi preseden penting bagi event olahraga lain di Indonesia. Model pembiayaan mandiri ini membuktikan bahwa industri sepak bola nasional memiliki daya tarik besar di mata dunia usaha.

Kepercayaan sponsor yang terus meningkat diharapkan mampu memacu kualitas penyelenggaraan turnamen ke depan. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas yang dijaga ketat akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan industri olahraga yang lebih profesional dan berkelanjutan.

Dengan capaian ini, Piala Presiden 2025 tidak hanya mencatat rekor baru, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pionir dalam pengelolaan event olahraga berbasis sponsor swasta di Indonesia.

Read Entire Article
Bisnis | Football |