Florian Wirtz Disebut Mirip Dengan Luka Modric

Liputan6.com, Jakarta Florian Wirtz datang ke Liverpool dengan status megabintang baru. The Reds menggelontorkan dana besar mencapai £116 juta untuk merekrut gelandang muda Jerman itu dari Bayer Leverkusen pada musim panas 2025. Harapannya jelas: Wirtz diharapkan menjadi motor kreatif baru di lini tengah pasca era Thiago Alcantara.

Namun, sejauh ini perjalanan Wirtz di Anfield belum berjalan mulus. Penampilannya yang sempat memukau di Bundesliga belum benar-benar terulang di Premier League. Dalam beberapa pertandingan awal musim 2025/2026, ia kesulitan menemukan ritme permainan dan kerap menjadi sasaran kritik dari fans maupun media Inggris.

Meski demikian, Wirtz masih menunjukkan potensi besar dalam beberapa momen penting. Sentuhan, visi, dan kemampuannya membaca ruang masih terlihat menonjol—hanya saja belum konsisten di level tertinggi Inggris. Pelatih dan rekan setimnya juga disebut masih berusaha mencari formula terbaik agar ia bisa tampil maksimal di sistem permainan Liverpool.

Sorotan besar yang melekat pada transfer mahalnya memang tak bisa dihindari. Namun kini, muncul suara pembelaan dari sosok yang tahu betul kerasnya atmosfer sepak bola Inggris, yakni mantan winger Tottenham, David Bentley.

David Bentley, eks pemain Tottenham yang kini menjadi pundit di Inggris, ikut angkat bicara soal kritik yang diarahkan kepada Florian Wirtz. Menurutnya, pemain 22 tahun itu tetap punya kualitas luar biasa dan layak mendapat dukungan penuh dari semua pihak.

Bentley menilai Wirtz memiliki teknik dan visi bermain di atas rata-rata. Ia menyebut kesulitan adaptasi adalah hal wajar, apalagi bagi pemain muda yang baru pertama kali merasakan intensitas Premier League. Karena itu, ia mengingatkan publik untuk tidak cepat menilai negatif.

“Wirtz pemain yang luar biasa, sangat berbakat, penggemar dan pakar harus tetap mendukungnya,” ujar Bentley kepada Sky Sports. Ia mengakui bahwa pemain seperti Wirtz hanya butuh waktu dan kepercayaan untuk kembali menunjukkan versi terbaiknya seperti saat masih membela Leverkusen.

Menariknya, Bentley juga membandingkan situasi Wirtz saat ini dengan kisah Luka Modric di masa awal kariernya di Inggris. Menurutnya, apa yang dialami Wirtz nyaris sama dengan apa yang pernah terjadi pada Modric saat baru datang ke Tottenham dari Dinamo Zagreb.

Modric kala itu sempat diragukan kemampuannya dan dianggap tak cocok dengan gaya main fisikal Premier League. Namun seiring waktu, ia membuktikan diri sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, bahkan meraih Ballon d’Or pada 2018 bersama Real Madrid.

“Ya, ia persis sama [dengan Modric]. Ketika Modric datang, ia persis sama dalam cara dirinya menerima bola, memindai, ia tahu apa yang ia lakukan,” kata Bentley. “Ia adalah pemain yang sangat berbakat secara teknis, dan keduanya dapat mengatur nada dan tempo pertandingan sepak bola, jadi Anda harus tetap mendukungnya.”

Bentley percaya, jika diberi waktu dan ruang yang cukup, Wirtz juga bisa mengikuti jejak Modric. Ia meyakini gelandang Jerman itu memiliki karakter dan kecerdasan bermain yang serupa, hanya tinggal menunggu momen tepat untuk membuktikan diri di panggung besar seperti Anfield.

(Sky Sports)