Garuda Indonesia Kandangkan 15 Pesawat, Ini Penyebabnya

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 15 armada pesawat milik Garuda Indonesia Group harus masuk bengkel untuk proses perawatan berkala. Manajemen Garuda Indonesia mengaku tengah menghadapi kesulitan akibat terbatasnya rantai pasok suku cadang.

Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi menjelaskan, ada 1 pesawat milik Garuda Indonesia dan 14 pesawat milik Citilink yang berhenti beroperasi sementara. Alasannya, kata dia, dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.

"Berkenaan dengan upaya optimalisasi kapasitas produksi tersebut, saat ini terdapat 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi," ungkap Rahmat dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5/2025).

Dia nengatakan, kendala rantai pasok itu membuat proses perbaikan pesawat menjadi lebih lama dari biasanya. Namun, rencananya perbaikan 15 pesawat itu bisa dilakukan pada tahun ini.

"Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini," ungkapnya.

Jamin Keselamatan Penerbangan

Dia menegaskan, proses perawatan besar itu diperlukan untuk menjamin keselamatan penerbangan ketika armada digunakan.

"Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan," sambung Rahmat.

Sudah Datangkan 4 Pesawat

Rahmat menjelaskan, sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, Garuda Indonesia sejak akhir 2024 juga telah mendatangkan empat armada berbadan ramping (narrow body).

Diantaranya, empat unit Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-GUF, PK-GUG, PK-GUH, dan PK-GUI. Keempat armada itu targetnya bisa mulai beroperasi pada kuartal II-2025.

"Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional," kata dia.

"Optimalisasi kapasitas produksi ini yang kedepannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja Perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," ujar Rahmat menambahkan.

Garuda Indonesia dan Pelita Air Tambah 26 Pesawat Tahun Ini

Dua maskapai yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik negara (BUMN) akan melakukan ekspansi besar-besaran di tahun ini. Rencananya, Garuda Indonesia dan Pelita Air akan menambah 26 armada pesawat. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menjelaskan, Garuda akan menambah 20 armada pesawat di tahun 2025. Langkah ini untuk memperluas layanan penerbangan baik domestik dan internasional.

"Saya sampaikan untuk Garuda Indonesia tahun ini (2025) kami targetnya menambah sampai 20 pesawat," kata Wamildan seusai mengikuti rapat bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

"Jadi Januari ini kita kedatangan dua pesawat lagi Boeing, dan di Februari nanti kita operasikan 1 lagi tambahan (Boeing) 737. Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai sampai 20 pesawat," tambah dia.

Meski begitu, Wildan mengaku bahwa pihaknya menghadapi tantangan dalam memperoleh pesawat, baik baru maupun bekas, karena kesulitan dalam mencari pesawat yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasar penerbangan saat ini.

Meski begitu, dia mengaku tetap berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan pesawat yang diperoleh selama tahun 2025, dengan tetap memperhatikan jenis dan kapasitas armada yang akan digunakan.

Garuda Indonesia juga menekankan pentingnya menambah kapasitas pesawat agar dapat melayani seluruh rute yang telah tersedia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi operasional.

Peningkatan armada pesawat Garuda Indonesia juga menjadi prioritas utama manajemen untuk mengatasi kekurangan kapasitas, guna meningkatkan kualitas layanan dan daya saing maskapai tersebut di pasar penerbangan global.

"Rute kita itu sudah banyak. Yang kurang pesawatnya. Jadi, inilah kenapa prioritas utama dari saya saat ini dan juga tim kita tambah kapasitas pesawatnya. Harapannya nanti bisa meng-cover semua rute yang ada," tutur Wamildan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |