Rosan Janjikan Insentif Besar bagi Produsen Mobil Listrik, Asal TKDN Tinggi

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menjanjikan insentif besar bagi produsen mobil listrik di Indonesia. Besarnya insentif akan sebanding dengan tingkat penyerapan produk lokal.

Penyerapan produk lokal ini disetarakan dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang diperoleh apabila proses produksi melibatkan komponen dari dalam negeri.

"Tentu saja kami akan memberikan insentif lebih besar apabila mereka memenuhi TKDN. Jadi konsepnya, semakin tinggi TKDN, maka insentif yang diberikan juga akan semakin besar," ujar Rosan dalam acara New Energy Vehicle Summit 2025 di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dukungan Pemerintah

Menurut Rosan, kebijakan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap kemudahan berusaha bagi produsen mobil listrik.

Ia juga mendorong agar perusahaan tidak hanya memproduksi mobil listrik, tetapi turut membangun infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Kita butuh SPKLU yang tersebar luas. Karena kalau mobil listrik sudah ada, tetapi fasilitas pengisian dayanya terbatas, tentu akan mengurangi minat masyarakat," tambah Rosan Roeslani.

Bangun R&D

Bangun R&DRosan juga meminta agar para produsen mendirikan pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia.

Pemerintah telah menyiapkan insentif hingga 300 persen untuk kegiatan R&D ini.

"Sejak 2022, sudah ada regulasi yang memungkinkan pemberian insentif hingga 300 persen bagi perusahaan yang melakukan R&D di Indonesia," jelasnya.

7 Perusahaan Mau Bikin Mobil Listrik di RI

Rosan mengungkapkan, hingga Maret 2025, terdapat tujuh perusahaan asing yang menyatakan minat membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, dengan nilai investasi total mencapai Rp15,4 triliun.

“Sejak 2024 hingga Maret 2025, sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan komitmen investasi dan mulai melakukan konstruksi, dengan kapasitas produksi mencapai 281 ribu unit per tahun,” jelasnya.

Ketujuh perusahaan itu adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, VinFast, dan VW.

“Jadi, mereka sudah menyatakan komitmennya dan sebagian sudah mulai berjalan,” kata Rosan.

Ia optimistis produksi mobil listrik di Indonesia akan terus meningkat. Pada 2030, produksi diperkirakan bisa mencapai 2,5 juta unit per tahun.

Read Entire Article
Bisnis | Football |