Layanan Transfer Antarbank di JakOne Mobile Bank DKI Mulai Normal

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Bank DKI mengumumkan bahwa layanan transfer antarbank melalui skema Real Time Online (RTOL) di aplikasi JakOne Mobile Bank DKI telah kembali normal dan dapat digunakan oleh nasabah.

Hal ini menandai kelanjutan dari proses pemulihan sistem layanan yang sedang berlangsung. Namun, untuk layanan transfer melalui skema BI-FAST, Bank DKI menyampaikan bahwa koordinasi masih terus dilakukan bersama regulator.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menegaskan bahwa proses pemulihan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan keamanan sistem dan kenyamanan nasabah.

Komitmen Bank DKI terhadap Keamanan dan Layanan Prima

Agus H Widodo juga memastikan bahwa selama masa pemulihan, seluruh data dan dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami pengurangan.

Menurutnya, proses pemulihan ini merupakan bagian dari upaya Bank DKI dalam meningkatkan keandalan dan keamanan layanan digital.

"Setiap permasalahan yang muncul telah kami tangani secara optimal," ujarnya.

Bank DKI secara rutin melakukan pemantauan dan pengujian sistem sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan prima kepada nasabah.

Alternatif Layanan dan Imbauan kepada Nasabah

Selain melalui JakOne Mobile, nasabah tetap dapat melakukan transfer antarbank melalui jaringan ATM Bank DKI yang berjumlah lebih dari 750 unit di berbagai wilayah strategis, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, dan kota lainnya.

Transaksi juga dapat dilakukan di kantor cabang Bank DKI dan Bank DKI Syariah pada hari kerja.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menyampaikan terima kasih atas kesabaran nasabah selama masa pemeliharaan sistem.

Ia juga mengingatkan nasabah untuk tetap waspada terhadap penipuan digital dan hanya menggunakan kanal resmi Bank DKI untuk informasi dan layanan.

Untuk bantuan lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi Call Center 1500351 atau mengunjungi kantor cabang terdekat.

OJK Belum Terima Pengajuan IPO Bank DKI

Gubernur DKI Jakarta meminta Bank DKI untuk segera melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dalam waktu enam bulan ke depan. Desakan ini muncul setelah isu IPO Bank DKI bergulir selama bertahun-tahun namun belum juga terealisasi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa hingga saat ini OJK belum menerima pengajuan resmi terkait rencana IPO dari Bank DKI.

"Terkait dengan rencana IPO Bank DKI, hingga saat ini belum terdapat pengajuan IPO dari bank DKI," kata Dian dikutip dari jawaban tertulisnya, Minggu (4/5/2025).

Meski demikian, OJK terus mendorong Bank DKI dan seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya untuk memberikan nilai tambah strategis bagi para pemangku kepentingan.

"Namun, OJK senantiasa mendorong Bank untuk terus memberikan nilai tambah strategis bagi seluruh stakeholders dan mendukung pendalaman pasar keuangan," ujarnya.

Bisa Perkuat Modal

Salah satu caranya adalah dengan dengan melakukan penawaran umum perdana saham guna memperkuat permodalan dalam rangka pertumbuhan bisnis, meningkatkan transparansi dan tata kelola dengan status perusahaan terbuka.

"OJK akan mendorong semua BPD untuk bisa IPO ataupun menerbitkan obligasi," ujar Dian.

Kendati begitu, ia menegaskan bahwa keberhasilan IPO dan perlindungan investor hanya dapat dicapai jika sejumlah prasyarat mendasar dipenuhi. Prasyarat tersebut meliputi disiplin fiskal pemerintah daerah, profesionalisme, tata kelola yang baik, tingkat keuntungan (rentabilitas) yang memadai, serta perolehan peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat kredibel.

Read Entire Article
Bisnis | Football |