Indeks Bisnis UMKM Q3-2025 Tembus 101,9, Pelaku Usaha Makin Optimistis Hadapi Akhir Tahun 

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menunjukkan geliat positif di tengah tantangan ekonomi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2025 berada di angka 101,9, mengindikasikan tren ekspansi tetap berlanjut.

Tak hanya itu, rasa percaya diri pelaku usaha juga terus tumbuh. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis yang naik dari 116,5 di kuartal sebelumnya menjadi 120,7 pada Q3-2025.

Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan, kondisi ini ditopang sejumlah faktor yang saling menguatkan.

“Harga barang input yang relatif stabil dan mudah didapat, serta kondisi cuaca yang kondusif mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian dan hasil tangkapan ikan nelayan,” ungkapnya .

Peningkatan harga jual komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan pun turut mendorong omzet para pelaku usaha di sektor tersebut. Termasuk proyek-proyek pemerintah dan swasta yang mulai marak menjelang akhir tahun ikut memperkuat sektor konstruksi.

Normalisasi aktivitas masyarakat setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah juga ikut menyumbang performa positif pada sektor usaha di lingkungan sekolah dan kantor.

Sektor Konstruksi dan Pertanian Paling Kinclong 

Dari sisi sektoral, sektor konstruksi tercatat memiliki performa paling menonjol dengan indeks mencapai 112,0. Menurut BRI, hal ini didorong oleh meningkatnya kegiatan proyek di akhir tahun.

Sektor pertanian juga ikut mengalami akselerasi, didorong harga input yang relatif terjangkau dan musim kemarau basah yang meningkatkan produktivitas pada tanaman padi dan hortikultura.

“Ditambah dengan harga jual yang menarik, omzet usaha pun membaik,” kata Akhmad .

Sektor pertambangan tetap ekspansif berkat permintaan pasir dan batu dari sektor konstruksi. Namun, ekspansi ini mulai melambat karena curah hujan tinggi di beberapa wilayah serta regulasi daerah yang membatasi penambangan pasir.

Sebaliknya, sektor industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, serta pengangkutan tercatat mengalami perlambatan karena tekanan dari harga input yang meningkat, daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya, serta ketatnya persaingan usaha.

Rentabilitas Turun, Tapi Ekspektasi Masih Tinggi 

Meski ekspansi masih berlangsung, survei juga menemukan bahwa tingkat rentabilitas atau kemampuan usaha untuk mencetak laba mengalami penurunan. Ini disebabkan turunnya omzet serta naiknya harga barang input dan dagangan, terutama di sektor pengolahan dan perdagangan.

Namun begitu, pelaku usaha tetap optimistis.

“Kegiatan investasi masih meningkat sejalan dengan ekspektasi membaiknya kegiatan usaha ke depan. Peningkatan permintaan di masa libur Nataru dan belanja pemerintah akhir tahun menjadi pendorong,” jelas Akhmad .

Sentimen UMKM Meningkat, Apresiasi Terhadap Pemerintah Tetap Kuat 

Dari sisi sentimen, pelaku UMKM mencatatkan indeks sebesar 111,9. Artinya, lebih banyak pelaku usaha yang merasa kondisi bisnis saat ini baik dibanding yang menilai buruk. Ekspektasi terhadap kuartal IV-2025 juga menguat ke angka 134,8, naik dari 133,3 pada kuartal sebelumnya.

Tak hanya itu, pelaku usaha juga memberikan penilaian positif terhadap kinerja pemerintah dalam mendukung iklim usaha. Ini tercermin dari Indeks Kepuasan Pelayanan (IKP) yang tetap tinggi di angka 121,1 .

Survei Libatkan Ribuan Pelaku UMKM

Indeks ini disusun oleh BRI Research Institute melalui survei pada 21 September hingga 4 Oktober 2025. Sebanyak 7.064 pelaku UMKM dari 33 provinsi menjadi responden, mewakili berbagai sektor dan skala usaha.

Survei menggunakan metode stratified systematic random sampling dengan batas indeks di atas 100 menunjukkan dominasi sentimen positif, dan sebaliknya bila di bawah 100 maka respon negatif lebih tinggi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |