Liputan6.com, Jakarta- Penonton pertandingan putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia antara timnas Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2024 akan mendapat hiburan spesial dari JKT48. Grup idola ini akan tampil usai pertandingan Indonesia vs Jepang.
"Partai Kandang Garuda! Special After Game Performance by @jkt48 🎤🇮🇩," demikian pernyataan resmi PSSI melalui akun media sosial timnas Indonesia.
Hiburan di akhir pertandingan memang mulai rutin di lakukan PSSI tahun ini. Beberapa artis pernah didaulat menjadi pengisi acara sebelum JKT48 seperti Anang Hermansyah bersama Ashanti hingga Raisa Andriana.
PSSI belum mengumumkan secara resmi alasan pemilihan JKT48 sebagai pengisi acara usai laga usai. Namun kemungkinan besar karena JKT48 memang memiliki kedekatan dengan Jepang.
JKT48 merupakan grup saudari AKB48 yang pertama di luar Jepang. JKT48 juga memiliki begitu banyak penggemar di Indonesia sejak album studio pertama mereka dirilis Februari 2013 dengan judul Heavy Rotation.
Pembentukan JKT48 pertama kali diumumkan pada 11 September 2011 di sebuah acara AKB48 yang diadakan di Makuhari Messe di Chiba. Meski membernya berganti-ganti, popularitas JKT48 tidak redup hingga tahun 2024 ini.
Tiket Timnas Indonesia vs Jepang Ludes
PSSI mengumumkan bahwa tiket untuk pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang dan Timnas Indonesia vs Arab Saudi telah habis terjual.
Hal itu diungkapkan di laman Instagram resminya @timnasindonesia.
"Tiket partai kandang Garuda terjual habis, sampai jumpa di GBK," tulis PSSI dalam unggahannya, dikutip Kamis (14/11/2024).
PSSI menyediakan 120 ribu untuk pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, yang dibagi untuk dua pertandingan Indonesia Vs Jepang dan Indonesia Vs Arab Saudi.
PSSI Untung Besar
dapun harga tiket berkisar antara Rp 240 ribu hingga Rp 1,4 juta.
PSSI disebut-sebut berpotensi meraih keuntungan yang cukup besar dari terjualnya seluruh tiket Indonesia Vs Jepang dan Indonesia Vs Arab Saudi.
Diperkirakan, PSSI meraih pendapatan sekitar Rp90 miliar lebih dari dua laga tersebut.
Namun, angka tersebut masih menjadi perkiraan awal. Pasalnya, sebagian dari pendapatan ini masih harus dipotong untuk biaya operasional, termasuk keamanan dan fasilitas di stadion.
Meski begitu, keuntungan ini masih menjadi sumber pemasukan signifikan bagi PSSI.