Joan Laporta Kritik Real Madrid dalam Kasus Negreira-Barcelona: Mereka Terlalu Terobsesi!

Liputan6.com, Jakarta - Joan Laporta, Presiden Barcelona angkat bicara menjelang laga Copa del Rey melawan Deportivo Guadalajara. Ia berbicara kepada media sebelum agenda makan siang resmi kedua direktorat klub.

Pertandingan babak 1/16 besar ini digelar di Guadalajara, dengan Barcelona datang sebagai juara bertahan. Situasi tersebut membuat Laporta lebih dulu menyoroti aspek olahraga sebelum menjawab isu di luar lapangan.

Namun, pernyataan Florentino Perez terkait kasus Negreira kembali menyeret rivalitas lama ke permukaan. Laporta pun tidak menghindar saat diminta menanggapi komentar presiden Real Madrid tersebut.

Laporta menegaskan bahwa Barcelona datang ke Guadalajara dengan keseriusan penuh sebagai juara bertahan Copa del Rey. Ia menilai laga tandang ini tidak akan berjalan mudah.

“Kami memainkan pertandingan Copa. Kami adalah juara bertahan dan datang ke Guadalajara untuk mempertahankan gelar, melawan tim yang kami hormati sepenuhnya,” ujar Laporta sebelum laga."

" Kami menganggapnya sangat serius karena laga ini akan sulit, dimainkan di luar kandang dan lawan sangat termotivasi. Ini akan menjadi pertandingan yang indah

Ia juga menekankan bahwa Barcelona tidak meremehkan lawan meski berstatus unggulan. Menurutnya, motivasi tinggi dari tuan rumah menjadi faktor yang harus diwaspadai.

Dalam konteks tersebut, Laporta menyebut fokus utama Barcelona adalah bermain sepak bola dan menjaga citra klub di lapangan.

“Ada barcelonitis akut. Itu sudah tertanam di jantung madridismo. Ini harus dikatakan. Dalam hal ini, kami datang ke sini untuk bermain sepak bola dan memberikan citra yang baik,” tegasnya.

Laporta juga menolak untuk menjelaskan perubahan sikap Real Madrid terhadap Barcelona. Ia menyatakan pertanyaan tersebut seharusnya ditujukan langsung kepada Florentino Perez.

Ia kemudian mengaitkan situasi ini dengan perbedaan posisi kedua klub terkait proyek Superliga dan hubungan dengan UEFA.

“Bagi kami ini baik, karena itu berarti mereka lebih memikirkan kami daripada apa yang sebenarnya harus mereka perhatikan. Kami harus terus bekerja seperti sekarang karena hal-hal seperti ini tidak memengaruhi kami,” katanya.

Richard Andreas LuturmasTim Redaksi