Krisis Unik Fulham, Top Skor Musim Ini Adalah Gol Bunuh Diri!

3 weeks ago 14

Liputan6.com, Jakarta Fulham sedang menghadapi kenyataan pahit di Premier League musim ini. Dalam 11 pertandingan yang sudah dijalani, pencetak gol terbanyak mereka bukanlah striker, melainkan gol bunuh diri dari tim lawan. Situasi ini menggambarkan betapa tumpulnya lini serang tim asuhan Marco Silva musim ini.

Harry Wilson dan Ryan Sessegnon memang masing-masing mencetak dua gol, tapi total gol bunuh diri dari Yerson Mosquera, Ethan Pinnock, dan Gabriel Gudmundsson justru memberi kontribusi lebih banyak. Di balik catatan unik itu, ada indikasi bahwa Fulham tengah terjun ke jurang krisis performa.

Terbaru, ekalahan 0–2 dari Everton menjadi puncak kekecewaan. Silva menilai timnya layak kalah karena tampil tanpa gairah dan kehilangan keseimbangan di kedua sisi lapangan.

Kehilangan Arah dan Eksperimen Gagal

Kinerja Fulham di laga tandang memperburuk keadaan. Mereka baru meraih satu poin dari markas lawan, yaitu hasil imbang di Brighton pada pekan pembuka. Tiga kemenangan di Craven Cottage pun dibantu gol bunuh diri, menandakan kurangnya kreativitas serangan mereka.

Marco Silva sempat mencoba sistem baru saat menang atas Wolves pekan lalu. Alex Iwobi ditempatkan di posisi tengah, bukan sebagai winger, dan tampil menjanjikan. Ia menjadi penggerak serangan dan menjaga ritme permainan.

Namun, eksperimen itu tak berlanjut saat melawan Everton, ketika Silva kembali menurunkan Sander Berge dan Sasa Lukic.

Keputusan itu justru membuat permainan Fulham stagnan. Berge dan Lukic gagal mengatur tempo maupun melindungi pertahanan, sementara Iwobi yang dipaksa bermain di belakang striker kehilangan efektivitas.

Cahaya Singkat dan Kualitas yang Tersisa

Masuknya pemain muda Josh King dan Rodrigo Muniz sempat memberi perubahan. Fulham terlihat hidup sesaat, namun cedera Muniz menambah panjang daftar masalah. Padahal musim lalu, kombinasi Muniz, Iwobi, dan Raul Jimenez menjadi kekuatan utama tim.

Performa Fulham yang merosot sulit dipahami mengingat mereka tidak banyak kehilangan pemain penting.

Hanya Andreas Pereira yang pergi, sementara Kevin dan Iwobi hadir memberi variasi baru di sisi serangan. Di pertahanan, absennya Antonee Robinson karena cedera memang terasa, tapi Sessegnon tampil cukup baik sebagai pengganti.

Di atas kertas, Fulham masih memiliki stok pemain menyerang berkualitas. Dari Jimenez, Kevin, Iwobi, hingga cadangan seperti Smith Rowe, Adama Traore, dan Chukwueze, pilihan sebenarnya melimpah.

Namun, kreativitas yang dulu jadi ciri khas mereka kini memudar di tengah kerasnya gaya permainan Premier League musim ini.

Gaya Premier League yang Tak Lagi Bersahabat

Perubahan gaya kompetisi menjadi tantangan terbesar bagi Silva. Liga kini lebih mengandalkan duel fisik, bola-bola panjang, dan kekuatan set-piece, elemen yang bukan kekuatan utama Fulham. Dalam permainan yang menuntut agresivitas, tim ini terlihat rapuh dan kurang adaptif.

Silva tampak berusaha mengimbangi lawan dengan menurunkan pemain-pemain bertipe pekerja keras seperti Berge dan Lukic. Namun, keputusan itu justru membuat mereka kehilangan keunggulan di penguasaan bola dan kombinasi cepat yang dulu menjadi ciri khas.

Daftar Top Skor Fulham EPL 2025/2026

Fulham telah menyarangkan 12 gol dalam 11 pertandingan Liga Inggris sejauh ini, berikut rinciannya:

3 gol: bunuh diri lawan2 gol: Ryan Sessegnon, Harry Wilson1 gol: Alex Iwobi, Emile Smith Rowe, Raul Jimenez, Sasa Lukic, Rodrigo Muniz

Read Entire Article
Bisnis | Football |