Luka Modric, AC Milan, dan Perjalanan Diam-diam Igli Tare ke Kroasia

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta AC Milan akhirnya mendapatkan Luka Modric, salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola modern. Kedatangannya ke San Siro merupakan hasil dari sebuah misi senyap dan penuh makna.

Kepindahan Modric telah menjadi perbincangan sejak beberapa waktu lalu. Namun, cerita ini benar-benar mengambil momentum ketika Igli Tare, sang direktur olahraga Rossoneri, terbang ke Kroasia.

Sebuah foto Tare di dalam bus, mengenakan headphone dalam perjalanan kembali ke Milan, sempat viral di media sosial. Banyak yang bertanya-tanya, tapi tak banyak yang tahu apa misi sesungguhnya di balik perjalanan itu.

Perjalanan yang Mengubah Segalanya

Tare ternyata baru saja menyegel kesepakatan penting. Diam-diam, ia membawa pulang sesuatu yang besar—Modric dalam balutan merah-hitam.

Mungkin saat itu, bahkan Tare sendiri belum sadar bahwa kesepakatan hampir final. Namun, pertemuan itu terbukti menjadi titik balik dalam negosiasi.

Modric akhirnya mengungkap semuanya dalam wawancara perdananya. “Saya juga terkesan dengan fakta bahwa direktur olahraga Tare datang ke Kroasia untuk memperkenalkan proyek dan Milan kepada saya,” ujarnya jujur, dikutip dari Sempre Milan.

Modric dan Ambisi yang Sejalan

Keputusan Modric memilih Milan usai meninggalkan Real Madrid bukan semata soal menit bermain. Ia ingin tetap bersaing di level tertinggi dan melihat Milan sebagai tempat yang tepat.

“Saya ingin tetap di Eropa untuk terus bermain di sepak bola kompetitif. Saya punya tawaran lain, tapi ketika Milan menelepon, semuanya menjadi jelas bagi saya. Saya menginginkannya sejak awal,” kata Modric.

Bukan hanya proyek Milan yang memikat hati sang gelandang, tapi juga gesture personal dari klub. “Itu sangat penting bagi saya; itu menunjukkan betapa besar keinginan mereka membawa saya ke sini,” tambahnya.

Modric Simbol Proyek Ambisius

Bagi Milan, kedatangan Modric bukan sekadar transfer pemain veteran. Ia adalah simbol proyek ambisius yang ingin menjauh dari sekadar menjadi tim penghibur.

“AC Milan tidak bisa puas dengan mediokritas. Kita harus memasang target setinggi mungkin: memenangkan gelar dan bersaing dengan tim terbaik di dunia,” tegas Modric.

Pernyataan itu mencerminkan semangat baru yang ingin dibawa Rossoneri. Perjalanan diam-diam Tare ke Kroasia itu mungkin terlihat sepele, tapi bisa jadi akan dikenang sebagai langkah penting dalam kebangkitan Milan.

Mungkin, setahun dari sekarang, kita akan menengok ke belakang dan mengingat itu sebagai awal dari kisah besar. Itu mungkin langkah kecil untuk Tare, tapi bisa jadi merupakan sebuah lompatan besar untuk Milan dan Modric.

Sumber: Sempre Milan

Read Entire Article
Bisnis | Football |