Man City vs Liverpool: Saat Para Pemburu Bersiap Merebut Tahta Arsenal

3 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Duel antara Manchester City dan Liverpool di Etihad Stadium pada Minggu malam menjadi lebih dari sekadar pertandingan besar. Ini adalah laga yang bisa mengubah arah perburuan gelar Premier League musim 2025/26.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, dua raksasa ini datang bukan sebagai pemimpin klasemen, melainkan sebagai pemburu Arsenal yang kini bertengger di puncak.

Delapan gelar terakhir Premier League hanya berputar di tangan dua klub ini, enam untuk City, dua untuk Liverpool. Namun, dominasi itu kini ditantang oleh pasukan muda Mikel Arteta yang tampil stabil sejak awal musim.

Arsenal bahkan bisa unggul sembilan dan sepuluh poin dari City serta Liverpool jika tidak kehilangan kemenangan di menit akhir saat ditahan Sunderland 2-2.

Gol penyeimbang Brian Brobbey di detik akhir membuka kembali pintu persaingan. Kini, duel di Etihad menjadi ajang menentukan, apakah City dan Liverpool mampu memperkecil jarak, atau Arsenal akan tetap tak tergoyahkan di puncak?

Pep Guardiola dan Arne Slot: Dua Pelatih, Dua Jalan Menuju Kesempurnaan

Pep Guardiola menyebut pertemuan ini sebagai “takdir alam semesta”, sebuah simbol dari rivalitas panjang antara dirinya dan Liverpool. Dalam delapan tahun terakhir, nama mereka selalu mendominasi puncak klasemen. Namun kali ini, situasinya berbeda. City dan Liverpool sama-sama mengejar, bukan dikejar.

“Tidak ada yang memenangkan gelar di awal November,” ujar Guardiola. “Anda bisa kehilangannya, tapi tidak memenangkannya. Kami hanya bisa terus menang dan berharap mereka (Arsenal) kehilangan poin.”

Guardiola tahu, Arsenal kini bukan sekadar pesaing baru, melainkan ancaman nyata. Ia melihat refleksi timnya sendiri pada Arsenal yang sedang berada di puncak performa. “Apa yang mereka lakukan dalam dua atau tiga tahun terakhir luar biasa. Mereka sudah sampai di level tertinggi,” tambahnya.

Sementara itu, Arne Slot memilih fokus pada timnya sendiri. “Ini bukan tentang melihat klasemen, tapi tentang menjaga konsistensi dan terus berkembang,” katanya.

Slot yang berhasil membawa Liverpool juara musim lalu, tahu betul bahwa menghadapi City di Etihad adalah ujian paling berat di Inggris. “Pertandingan seperti ini adalah alasan mengapa kita mencintai sepak bola,” ujarnya tenang.

Statistik Bicara: Guardiola Sulit Menjinakkan Liverpool

Meskipun City lebih sering meraih gelar, Liverpool tetap menjadi lawan yang sulit bagi Guardiola. Dari 18 pertemuan di Premier League, ia hanya menang lima kali, imbang tujuh kali, dan kalah enam kali. Di semua kompetisi, rekor itu bahkan lebih berat: hanya enam kemenangan dari 24 laga.

Baik di era Jurgen Klopp maupun Slot, Liverpool selalu mampu membuat City kesulitan. Intensitas pressing tinggi dan kecepatan transisi mereka sering kali menghancurkan struktur permainan City. Guardiola tahu, pertandingan seperti ini tidak hanya soal taktik, tapi juga soal karakter.

“Selalu ada pasang surut dalam musim,” katanya. “Seminggu lalu orang bilang Liverpool sedang buruk, sekarang mereka menang dua kali dan semua berubah.”

Pertarungan Kunci: Haaland vs Van Dijk

Pertemuan dua kekuatan besar ini juga menghadirkan duel individu yang bisa menentukan hasil akhir: Erling Haaland melawan Virgil van Dijk. Dua figur dominan di area masing-masing, dua kekuatan alam yang akan bertabrakan di Etihad.

Haaland sedang dalam performa luar biasa, mencetak 27 gol untuk klub dan negaranya musim ini, termasuk dua gol ke gawang mantan klubnya, Borussia Dortmund. Namun, melawan Liverpool, catatannya justru tumpul. Sejak bergabung dengan City pada 2022, Haaland sudah lima kali berhadapan dengan Liverpool di Premier League, tanpa satu pun kemenangan.

Van Dijk tahu betul cara menghadapinya. Ia jarang terpancing, membaca ruang lebih cepat, dan mengandalkan kekuatan fisik yang setara dengan sang striker Norwegia.

“Kuncinya adalah menghentikan suplai bola,” ujar eks pemain Liverpool, Stephen Warnock. “Kalau lini tengah bisa menekan City seperti yang mereka lakukan ke Aston Villa dan Real Madrid, mereka punya peluang.”

Kekuatan Tengah: Jantung Pertarungan Sesungguhnya

Slot kembali menemukan kombinasi lini tengah yang membawanya meraih gelar musim lalu, Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister, dan Dominik Szoboszlai. Trio ini kini kembali jadi tulang punggung Liverpool, menyeimbangkan antara tekanan tinggi dan kemampuan menguasai bola.

Szoboszlai, khususnya, menjadi sorotan. Sang gelandang Hungaria tampil gemilang melawan Real Madrid dan Aston Villa, menjadi penghubung utama dalam fase transisi cepat Liverpool. “Dominik luar biasa sepanjang musim, tapi dua laga terakhir menunjukkan level baru darinya,” puji Slot.

Bagi City, tantangan utama adalah menghadapi intensitas pressing itu. Guardiola akan bergantung pada Rodri dan Bernardo Silva untuk mengontrol tempo permainan.

Siapa yang menang di area tengah lapangan kemungkinan besar akan memenangkan pertandingan, dan mungkin juga mengubah peta persaingan di puncak klasemen.

Read Entire Article
Bisnis | Football |