Manuver Ganda Liverpool: Bidik Alexander Isak dan Hugo Ekitike, Newcastle Terpancing

2 months ago 8

Liputan6.com, Jakarta Persaingan sengit di bursa transfer musim panas Premier League kembali memanas. Kali ini, Liverpool dan Newcastle United berada di garis depan dalam perebutan tanda tangan striker muda Prancis, Hugo Ekitike.

Manuver terbaru The Reds tak hanya menjadi ancaman bagi target transfer Newcastle, tetapi juga berpotensi mengganggu masa depan bintang utama mereka, Alexander Isak.

Liverpool diketahui sangat menginginkan Alexander Isak sebagai pengganti jangka panjang di lini depan. Klub asal Merseyside itu bahkan siap memecahkan rekor transfer Inggris dengan menyiapkan tawaran fantastis senilai £120 juta untuk penyerang asal Swedia tersebut.

Namun, Newcastle tegas menolak tawaran itu dan menyatakan bahwa Isak tidak dijual dengan harga berapa pun.

Langkah Strategis Liverpool

Situasi tersebut memaksa Liverpool untuk mengalihkan fokus mereka. Arne Slot, pelatih The Reds, langsung bergerak cepat dengan menghubungi Eintracht Frankfurt guna memulai negosiasi untuk merekrut Hugo Ekitike.

Langkah ini diyakini sebagai strategi Liverpool untuk tidak hanya memperkuat skuad, tetapi juga mengganggu rencana transfer rival mereka di Premier League.

Newcastle sendiri sebenarnya sudah lama mengincar Ekitike. Eddie Howe pernah dua kali mencoba memboyongnya pada 2022, namun kala itu sang pemain lebih memilih bergabung dengan PSG.

Kini, setelah didatangkan oleh Frankfurt dengan harga relatif murah dari PSG—sekitar £14 juta musim panas lalu—Ekitike kembali masuk dalam radar The Magpies.

Newcastle Kehilangan Kendali atas Target Lama

Howe memproyeksikan Ekitike sebagai tandem ideal bagi Isak dan Anthony Elanga di lini depan. Bahkan, Newcastle telah mengajukan tawaran sebesar £70 juta kepada Frankfurt.

Sayangnya, tawaran tersebut ditolak. Klub Bundesliga itu dikabarkan baru bersedia melepas sang striker jika ada tawaran mendekati klausul pelepasannya, yakni sekitar £86 juta.

Namun kini, harapan Newcastle kian meredup setelah Liverpool masuk ke dalam persaingan dan dinilai lebih berani dalam hal penawaran serta prospek kompetitif di level tertinggi.

Dampak pada Masa Depan Alexander Isak

Tak hanya membidik Ekitike, manuver Liverpool ini juga dinilai sebagai upaya strategis untuk menggoyang stabilitas Newcastle. Terlebih, pembicaraan kontrak baru Alexander Isak yang dijanjikan sejak lama belum juga menunjukkan perkembangan berarti.

Isak, yang musim lalu mencetak 27 gol dan menjadi pemain kunci dalam keberhasilan Newcastle kembali ke papan atas, sebenarnya telah dijanjikan kontrak baru oleh pemilik sebelumnya, Amanda Staveley dan Mehrdad Ghodoussi.

Namun, rencana tersebut dibatalkan oleh direktur olahraga Paul Mitchell—yang kini sudah hengkang—karena pertimbangan aturan pengelolaan keuangan (PSR).

Hingga kini, Isak masih terikat kontrak hingga 2028 dengan gaji £130 ribu per pekan. Meski Newcastle siap memecahkan struktur gaji klub dan menawarkan paket baru senilai lebih dari £10 juta per tahun, belum ada sinyal bahwa sang pemain bersedia menandatangani perpanjangan.

Apalagi, ketertarikan dari Liverpool disebut-sebut cukup menggoda bagi pemain yang memang berambisi tampil di level tertinggi Eropa secara konsisten.

Newcastle dalam Tekanan, Liverpool Naikkan Tempo

Langkah agresif Liverpool dalam pendekatan terhadap Ekitike menjadi pukulan telak bagi Newcastle. Bukan hanya karena mereka bisa kehilangan target transfer utama, tetapi juga karena mereka kini terancam kehilangan pemain bintangnya.

Toon Army tentu berharap Isak tetap bertahan. Namun, tanpa kesepakatan hitam di atas putih dan dengan Liverpool menunjukkan ketertarikan secara terbuka, kekhawatiran akan hengkangnya sang penyerang kian meningkat.

Apalagi, menurut beberapa sumber, Isak disebut cukup tertarik dengan gagasan membela tim sebesar Liverpool—yang baru saja menjuarai Premier League.

Untuk saat ini, Isak masih akan bergabung kembali dengan skuad Newcastle yang baru menyelesaikan pemusatan latihan pramusim di Austria. Ia dijadwalkan tampil dalam laga uji coba kontra Celtic akhir pekan ini di Parkhead. Tapi dengan intensitas drama transfer yang meningkat, situasi ini bisa berubah kapan saja.

Sumber: The Athletic, Fabrizio Romano

Read Entire Article
Bisnis | Football |