Mengejutkan! Rumah Raheem Sterling Dibobol Maling Lagi Saat Keluarga di Dalam

3 weeks ago 18

Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Inggris setelah kediaman bintang Chelsea, Raheem Sterling, kembali menjadi sasaran percobaan pembobolan. Insiden menegangkan ini terjadi pada Sabtu, 8 November 2025, sekitar pukul 18.30 hingga 19.00 waktu setempat, di rumahnya yang berlokasi di Berkshire, Inggris.

Saat kejadian berlangsung, Raheem Sterling sedang berada di dalam rumah bersama pasangannya, Paige Milian, dan anak-anak mereka. Sekelompok pria bertopeng mencoba menerobos masuk, namun beruntungnya, tidak ada anggota keluarga yang terluka dalam peristiwa tersebut.

Para pelaku akhirnya gagal mencuri barang berharga karena aksi mereka kepergok oleh Sterling. Insiden ini menandai kali kedua rumah sang pemain dibobol maling, menimbulkan kekhawatiran serius akan keamanan para pesepak bola.

Detail Insiden Terbaru dan Keberanian Sterling

Percobaan pembobolan rumah Raheem Sterling di Oxshott, barat daya London, berlangsung dengan cepat dan penuh ketegangan. Menurut laporan, Sterling dan keluarganya berhasil selamat tanpa cedera, meskipun sempat menghadapi situasi yang mengancam.

Juru bicara Sterling mengonfirmasi insiden tersebut, menekankan bahwa meskipun ini merupakan pelanggaran privasi yang serius, mereka bersyukur Sterling dan orang-orang terkasihnya aman. Pihak kepolisian Thames Valley telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh untuk mengusut tuntas kasus ini.

Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Sterling sempat menghadapi para penyusup dengan pisau dapur, sebuah tindakan berani yang berhasil membuat para pelaku kabur. Keberaniannya ini menjadi faktor kunci kegagalan para maling dalam melancarkan aksinya.

Klub Chelsea juga telah mengetahui insiden yang menimpa pemainnya tersebut dan memberikan dukungan penuh. Mereka berharap privasi Sterling dan keluarganya dapat dihormati di masa sulit ini.

Rekam Jejak Pembobolan yang Berulang

Insiden pada November 2025 ini bukanlah yang pertama kali menimpa Raheem Sterling. Sebelumnya, rumahnya pernah menjadi sasaran pembobolan pada akhir tahun 2022, saat ia sedang membela tim nasional Inggris di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pada pembobolan pertama tersebut, rumah Sterling di Surrey, Inggris, dibobol dan perhiasan serta jam tangan mewah senilai sekitar £300.000 (sekitar Rp 6,5 miliar) berhasil dicuri. Kejadian itu memaksa Sterling pulang ke Inggris dari Qatar untuk memastikan kondisi keluarganya, sehingga melewatkan pertandingan penting babak 16 besar melawan Senegal.

Pada tahun 2024, tiga pria diidentifikasi sebagai tersangka dalam perampokan tahun 2022, serta 32 kasus lainnya, dengan total barang curian diperkirakan mencapai £1,13 juta antara Oktober 2022 hingga Maret 2023. Selain itu, ada juga laporan insiden ketiga pada tahun 2018 di Goostrey, Cheshire, di mana pencuri melarikan diri setelah memicu sistem alarm.

Serangkaian insiden ini menyoroti kerentanan para pesepak bola terhadap target kejahatan terorganisir. Keamanan kediaman pribadi menjadi perhatian serius bagi para atlet profesional.

Kondisi Raheem Sterling di Chelsea dan Implikasi Insiden

Di tengah insiden pembobolan rumah yang menimpanya, Raheem Sterling, yang kini berusia 30 tahun, juga menghadapi masa depan yang tidak pasti di klubnya, Chelsea. Ia tidak masuk dalam rencana manajer Enzo Maresca musim ini dan belum sekalipun bermain.

Sterling berlatih terpisah dari skuad utama dan kemungkinan besar akan pindah pada bursa transfer Januari mendatang. Meskipun mendapat tawaran pindah ke luar negeri pada musim panas lalu, ia enggan berpisah jauh dari anak-anaknya yang tinggal di London.

Kontraknya dengan Chelsea masih tersisa hingga tahun 2027. Insiden pembobolan rumah yang berulang ini tentu menambah beban mental bagi Sterling, yang tengah berjuang untuk kembali menemukan performa terbaiknya dan stabilitas dalam karier.

Dukungan dari klub dan penegak hukum menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mental Sterling serta keluarganya. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan terhadap potensi kejahatan yang menargetkan figur publik.

Read Entire Article
Bisnis | Football |