Menko Zulkifli Hasan Buka Impor Garam Industri, Swasembada Ditarget 2027

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan impor garam industri kembali dibuka. Menyusul tingginya kebutuhan garam untuk sektor industri farmasi hingga makanan dan minuman (mamin).

Dia mengatakan, sebelumnya impor garam dilarang mulai Januari 2025. Namun, dalam aturan terbaru, impor garam untuk kebutuhan industri masih diperbolehan, dengan target swasembada pada 2027 mendatang.

"Ya, sudah boleh. Karena peraturannya sudah jadi untuk relaksasi (impor garam industri) sampai 2027," kata Menko Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Aturan terbaru itu merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.

Beleid itu memperbolehkan pemenuhan kebutuhan garam untuk industri dari sumber lain. Keputusan ditentukan oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan.

Kebutuhan Garam Industri

Pada Pasal 16 Perpres 17/2025 memuat sisa Garam impor tahun 2024 yang berjumlah 47.011 ton pada industri pengolah Garam dapat untuk mencukupi kebutuhan Garam untuk industri aneka pangan.

Kemudian, 2.217,97 ton pada industri pengolah Garam dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan Garam untuk industri farmasi dan alat kesehatan, pada tahun 2025.

Pada aturan sebelumnya, yaknj Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, impor garam disetop pada Januari 2025 untuk mengejar target swasembada.

Industri Teriak

Menko Zulkifli menyampaikan sudah ada keluhan dari pelaku industri terkait kebutuhan garam tersebut. Maka diputuskan kalau impor garam untuk industri farmasi dan mamin dibuka kembali.

Di sisi lain, dengan target swasembada garam di 2027, Zulkifli menyoroti belum terbangunnya ekosistem industri pergaraman nasional.

"Maka tadi disepakati itu di, karena sudah teriak-teriak ini ya (industri) farmasi, mamin ya, sudah teriak-teriak. Nah yang itu kita belum bisa bikin, tahun 2027 baru bisa. Jadi kita setuju tadi untuk diimpor," tandasnya.

Krisis Garam Industri

Diberitakan sebelumnya, Beberapa perusahaan industri aneka pangan telah melaporkan melalui Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) terjadinya krisis kelangkaan garam industri. Permasalahan yang berlarut-larut ini dapat mengancam kapasitas produksi perusahaan, dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman menyampaikan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan bagi industri aneka pangan.

“Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan baku garam industri," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).

Stok Garam Industri

Saat ini, Adhi mencatat stok garam industri aneka pangan yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025.

"Pihak pemasok menginformasikan kepada anggota kami bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan garam karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri," ungkap dia.

Bahan Baku Utama

Bagi industri aneka pangan, garam industri merupakan bahan baku utama untuk memproduksi berbagai produk pangan olahan seperti seasoning, tepung bumbu, mi instan, snack, dan berbagai produk pangan olahan lainnya. Situasi ini dapat mengganggu operasional perusahaan, terutama di bulan Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri.

“Selama ini industri aneka pangan telah berkontribusi besar dalam PDB Nasional serta dalam menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,9 juta tenaga kerja (data BPS 2023). Ketidakpastian ketersediaan bahan baku ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan industri kami”, tambah Adhi.

Pada situasi ini, GAPMMI mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini sehingga penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat dihindari. Jika tidak, penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat terjadi, yang akan merugikan banyak pihak, mulai dari produsen hingga konsumen akhir.

Read Entire Article
Bisnis | Football |