Produksi Polytam Capai 50 Ribu Ton, Kilang Pertamina Plaju Mantap Jadi Motor Kemandirian Energi

Liputan6.com, Jakarta - Kilang Pertamina Plaju mencatat produksi lebih dari 50 ribu ton biji plastik Polytam sepanjang 2024. Produk polypropylene (PP) unggulan karya anak negeri ini memperkuat rantai industri nasional, dari kemasan makanan hingga otomotif, sekaligus menjaga prinsip keberlanjutan.

General Manager Kilang Plaju, Khabibullah Khanafie, mengatakan kilang ini memiliki peran penting dalam perjalanan industri energi Indonesia.

“Kilang Pertamina Plaju memiliki posisi yang sangat istimewa tentunya dalam sejarah energi nasional. Sebagai sebuah kilang yang didirikan lebih dari 100 tahun yang lalu adalah sebuah tonggak sejarah bagaimana bangsa ini memulai mastering sebuah industri baru,” ujarnya.

Polytam, produk polypropylene yang dihasilkan sejak 1973, kini menjadi bahan baku utama bagi berbagai sektor industri, mulai dari kemasan makanan, peralatan rumah tangga, elektronik, hingga otomotif.

Keunggulan Produk Polytam

Sr Manager Operation & Manufacturing Kilang Plaju, Asrinur, menjelaskan bahwa Polytam memiliki karakteristik yang membedakannya dari produk sejenis.

“Ada beberapa keunggulan produk Polytam. Yang pertama butirannya lebih khas, warnanya lebih putih dan bening. Kemudian ketahanan oksidasinya cukup tinggi pada temperatur tinggi,” katanya.

“Polytam mempunyai sertifikat halal sehingga bisa masuk ke grade food untuk saat ini,” tambahnya.

Sepanjang 2024, Kilang Plaju bahkan mencatat kenaikan produksi hingga 118 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Asrinur, keberhasilan tersebut dipengaruhi dua faktor utama.

“Kunci keberhasilannya adalah stabilitas operasional dan kehandalan peralatan. Yang kedua adalah sinergisitas semua tim, semua fungsi yang terkait,” jelasnya.

Setiap butir Polytam melewati pengujian mutu di laboratorium bersertifikasi internasional. Section Head Laboratory Kilang Plaju, Islahuddin, menegaskan bahwa pengujian dilakukan setiap hari selama proses produksi.

“Untuk mutu itu kita lakukan setiap hari. Sebagai jaminan mutu, kita mengimplementasikan ISO 17025-2017 untuk memberikan rasa aman kepada konsumen,” katanya.

Laboratorium melakukan kalibrasi rutin peralatan melalui lembaga eksternal agar hasil pengujian tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Khabibullah menegaskan bahwa keberlanjutan kini menjadi tuntutan pasar global maupun nasional.

“Kesadaran market terhadap aspek environmental, social and government semakin meningkat. Tantangan itu harus mampu dijawab agar RU III Plaju bisa terus hidup dan berkembang jangka panjang,” ujarnya.

Polytam, sebagai plastik yang mudah didaur ulang, menjadi bagian dari ekonomi sirkular yang mendorong proses industri lebih ramah lingkungan.

Di tengah meningkatnya kebutuhan industri plastik nasional, Kilang Pertamina Plaju menghadirkan Polytam, biji plastik berkualitas tinggi yang diproduksi melalui proses yang efisien, berkelanjutan, dan berstandar internasional. Program Sisi Terang kal...

Selain produksi petrokimia, Kilang Plaju juga menjalankan program konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Program Belida Musi Lestari menjadi salah satu inisiatif perusahaan dalam menjaga ekosistem Sungai Musi dan melindungi ikan belida, spesies yang kian langka.

Local Hero program, Yudi, mengaku mendapat banyak manfaat dari program ini. “Banyak hal yang kita dapat dari Pertamina RU III. Mulai dari sarana, prasarana, benih, indukan, sampai pelatihan. Kita diajak komunikasi gimana caranya mengembangkan dan bertemu dengan instansi terkait perikanan,” ujarnya.

Yudi merasa sangat bersyukur sekali dengan adanya program ini. “Saya bisa mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak saya ketahui,” kata Yudi. 

Program Belida Musi Lestari turut membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di Desa Sungai Gerong, Banyuasin.

Melalui upaya peningkatan produksi Polytam dan program keberlanjutan lingkungan, Kilang Pertamina Plaju berupaya menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi industri dan masyarakat.

“Energi yang dihasilkan dari Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berbentuk bahan bakar, namun juga bagaimana kita bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju, Siti Fauzia.

Menurut Fauzia, semangat inovasi dan kontribusi sosial menjadi bagian dari energi sejati yang terus dijaga perusahaan.

(*)