Liputan6.com, Jakarta - Kevin Diks, bek berdarah Indonesia-Belanda yang kini membela FC Copenhagen, mencuri perhatian setelah menyatakan minatnya bergabung dengan Skuad Garuda.
Pemain 28 tahun ini lahir di Apeldoorn dari ibu Indonesia dan ayah Belanda. Dia memulai karier dari akademi Vitesse Arnhem dan langsung menunjukkan bakat luar biasa sejak dini.
Terbukti, debutnya bersama tim utama Vitesse terjadi pada 2014 saat ia masih berusia 18 tahun.
Fiorentina kemudian merekrutnya pada 2016, meski sebagian besar waktunya dihabiskan sebagai pemain pinjaman di berbagai klub Eropa. Hal ini dilakukan untuk menambah jam terbang dan pengalaman bermainnya.
Minatnya bergabung dengan Timnas Indonesia disambut antusias oleh publik sepak bola Tanah Air. PSSI langsung bergerak cepat melakukan pendekatan. Respons positif dari berbagai kalangan menunjukkan besarnya harapan terhadap kontribusi Diks bagi Indonesia
Kualitas dan Gaya Bermain Kevin Diks
Kevin Diks dikenal sebagai bek kanan modern dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang. Postur tubuhnya yang ideal dengan tinggi 183 cm memberinya keunggulan dalam berduel. Karakteristiknya yang agresif dan tetap disiplin menjadikannya pemain yang sulit dikalahkan.
Kecepatan dan stamina menjadi kekuatan utama Diks. Ia mampu melakukan overlap sepanjang pertandingan dan memiliki antisipasi yang baik dalam membaca pergerakan lawan. Daya tahannya yang luar biasa memungkinkannya tampil konsisten sampai pertandingan selesai.
Pengalamannya di liga-liga top Eropa telah membentuk mental dan kematangan bermainnya. Diks terbiasa menghadapi penyerang-penyerang berkualitas tinggi di level elit. Hal ini menjadikannya sosok yang tak mudah gentar menghadapi tekanan pertandingan besar.
Gaya bermainnya yang tenang dan tegas dalam mengambil keputusan membuatnya sering dipercaya sebagai pemimpin pertahanan. Kemampuan membaca permainan menjadi nilai plus baginya. Komunikasinya yang baik dalam mengorganisir lini belakang juga patut diacungi jempol.
Dampak Baik untuk Timnas Indonesia
Kehadiran Diks diprediksi akan memberi dampak besar bagi Timnas Indonesia. Pengalamannya di Eropa akan membawa standar profesionalisme baru ke dalam Skuad Garuda. Mentalitas juara yang ia bawa dari kompetisi top Eropa diharapkan dapat menular ke rekan satu timnya.
Dia bisa menjadi mentor bagi pemain-pemain muda Indonesia, terutama di posisi jantung pertahanan. profesionalismenya bisa menjadi contoh bagi rekan satu timnya. Kepemimpinannya di dalam dan luar lapangan akan sangat berharga bagi perkembangan tim nasional.
Secara taktis, Diks akan memberi opsi lebih bagi pelatih timnas.Kemampuannya yang serba bisa memungkinkan tim dapat bermain lebih fleksibel dalam berbagai formasi. Versatilitasnya memungkinkan pelatih untuk menerapkan berbagai strategi yang lebih variatif.
Di usia sekarang, Diks bisa menjadi solusi menengah-panjang untuk posisi bek timnas. Ia berpotensi memberikan kontribusi maksimal setidaknya 5-6 tahun ke depan. Dengan pengalaman dan kematangan yang ia miliki, Diks diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam upaya timnas meraih prestasi di kancah internasional.