Liputan6.com, Jakarta PSSI resmi menunjuk Joko Susilo sebagai pelatih sementara Timnas Putri Indonesia. Ia menggantikan Satoru Mochizuki yang diberhentikan dari jabatan pelatih kepala usai gagal membawa Garuda Pertiwi lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026.
Penunjukan ini diumumkan seiring restrukturisasi besar yang dilakukan PSSI terhadap jajaran kepelatihan tim nasional putri di berbagai level kelompok usia. Joko Susilo akan memimpin tim senior untuk tampil di ajang Piala AFF Wanita 2025 yang digelar di Vietnam.
“Bismillah. Ini amanah dan tugas yang saya harus laksanakan sebaik mungkin,” ucap Joko Susilo.
Pelatih yang akrab disapa Gethuk itu menyatakan kesiapannya menjalankan tanggung jawab ini. Meski saat ini tengah berada di Boyolali untuk tugas sebagai instruktur kursus lisensi pelatih C, ia dijadwalkan segera bertolak ke Jakarta.
“Sekarang saya di Boyolali. Ada tugas instruktur (lisensi pelatih) C. Besok (hari ini) ke Jakarta untuk coach conference dulu. Iya saya siap mengemban tugas itu (sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia),” sambungnya.
Mochizuki Jadi Penasihat Teknik
Meski tak lagi menjabat sebagai pelatih kepala, Satoru Mochizuki belum sepenuhnya meninggalkan Timnas Putri. Ia kini diberi peran baru sebagai Technical Advisor, posisi yang diharapkan dapat membantu memperkuat aspek teknis dan sistem pembinaan tim nasional.
“Coach Mochizuki memiliki pengalaman dan rekam jejak yang kami nilai, dan dipercaya dapat lebih berkontribusi dalam membangun pola pembinaan dan sistem permainan berkelanjutan bagi Timnas Putri,” ujar Vivin Cahyani Sungkono, anggota Exco PSSI sekaligus penanggung jawab Timnas Putri Indonesia.
Restrukturisasi Timnas Putri di Semua Level
Seiring penunjukan Joko Susilo, PSSI juga melakukan restrukturisasi menyeluruh terhadap pelatih kepala di kelompok usia lainnya.
Timo Scheunemann ditunjuk sebagai pelatih Timnas Putri U-16, yang akan berlaga di Piala AFF U-16 Wanita 2025 di Solo.
Akira Higashiyama, yang sebelumnya melatih tim U-17, kini dipercaya menangani Timnas Putri U-20 untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia Wanita U-20 2026 di Myanmar.
Langkah ini diambil menyusul padatnya jadwal kompetisi yang akan dijalani skuad Garuda Pertiwi di berbagai kelompok usia. Dalam waktu hampir bersamaan, tiga tim putri Indonesia akan turun di Piala AFF U-16, Piala ASEAN Senior, dan Kualifikasi Piala Asia U-20.
“Pemisahan tim pelatih ini penting agar persiapan masing-masing tim dapat berjalan optimal. Baik tim senior maupun U-19 harus mendapatkan pendampingan maksimal,” imbuh Vivin.
Tantangan Joko Susilo
Bagi Joko Susilo, tugas ini bukan sekadar mengisi kekosongan posisi pelatih kepala. Ia harus memimpin Garuda Pertiwi di ajang regional yang cukup kompetitif. Waktu persiapan yang terbatas ditambah transisi di level pelatih menjadi tantangan tersendiri.
Namun dengan pengalaman Joko sebagai pelatih di level elite sepak bola nasional, serta dukungan dari Mochizuki sebagai penasihat teknis, Timnas Putri diharapkan bisa tampil lebih solid di Piala ASEAN mendatang.