Sebut Ada Genosida Umat Kristen, Trump Ancam Kirim Militer ke Nigeria

16 hours ago 6

CNN Indonesia

Senin, 03 Nov 2025 05:36 WIB

Sebut ada kekerasan dan pembantaian massal umat Kristen, Trump ancam kirim militer ke Nigeria. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan aksi militer di Nigeriaatas dugaan kekerasan dan genosida terhadap umat Kristen.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump menuduh ada "pembantaian massal" terhadap umat Kristen di Nigeria. Dia pun menyebut AS bakal segera menghentikan semua bantuan dan asistensi ke Nigeria dan memperingatkan pemerintah di sana untuk bergerak cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengatakan AS sangat mungkin masuk ke Nigeria dengan "senjata yang membara" untuk sepenuhnya memusnahkan "teroris" yang melakukan kekejaman mengerikan.

"Dengan ini saya menginstruksikan Departemen Perang kita untuk bersiap menghadapi kemungkinan tindakan," kata Trump. dikutip CNN.

"Jika kita menyerang, serangan itu akan cepat, ganas, seperti para preman teroris yang menyerang umat Kristen yang kita sayangi. Peringatan: Pemerintah Nigeria sebaiknya bergerak cepat!" lanjut Trump.

Trump sebelumnya menuduh Nigeria telah melakukan pelanggaran kebebasan beragama, dan mengeklaim bahwa "Kekristenan menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria".

Dalam pernyataan terpisah menanggapi Trump. Nigeria menyatakan akan menyambut baik bantuan dari AS dalam memerangi kelompok bersenjata, selama integritas teritorialnya dihormati.

"Kami tidak bangga dengan situasi keamanan yang kami alami, tetapi jika kami mengikuti narasi bahwa hanya orang Kristen yang menjadi sasaran, tidak itu tidak benar. Tidak ada genosida Kristen di Nigeria," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria, Kimiebi Imomotimi Ebienfa, dilansir Al Jazeera.

"Kami terus-menerus menegaskan bahwa kami mengakui fakta adanya pembunuhan yang terjadi di Nigeria, tetapi pembunuhan tersebut tidak terbatas pada umat Kristen saja," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Nigeria Bola Tinubu menepis tuduhan adanya intoleransi beragama dan membela upaya negaranya untuk melindungi kebebasan beragama.

"Sejak 2023, pemerintahan kami telah menjalin keterlibatan yang terbuka dan aktif dengan para pemimpin Kristen dan Muslim, serta terus mengatasi tantangan keamanan yang memengaruhi warga negara lintas agama dan wilayah," ujar Tinubu dalam sebuah pernyataan.

"Karakterisasi Nigeria sebagai negara yang intoleran terhadap agama tidak mencerminkan realitas nasional kita, dan tidak memperhitungkan upaya pemerintah yang konsisten dan tulus untuk melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi seluruh warga Nigeria."

(dna)

Read Entire Article
Bisnis | Football |