Tak Terpengaruh Pergantian Pelatih, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Tetap Setia dan Punya Komitmen Kuat

3 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Jakarta – Pergantian pelatih yang terjadi dua kali dalam waktu berdekatan tidak membuat para pemain naturalisasi Timnas Indonesia goyah. Mereka diyakini masih memiliki kesetiaan dan komitmen kuat untuk terus membela Merah Putih.

Sejumlah nama seperti Jay Idzes, Emil Audero, dan Calvin Verdonk sempat merasakan masa transisi sejak PSSI memutuskan kerja sama dengan Shin Tae-yong. Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, yang sempat menggantikan posisinya, juga akhirnya lengser setelah gagal membawa Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Kini, di tengah proses pencarian pelatih baru, perhatian publik beralih pada bagaimana para pemain naturalisasi tetap menjaga dedikasi mereka terhadap proyek besar Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Bung Ropan: Pemain Naturalisasi Tetap Profesional dan Setia

Pengamat sepak bola nasional Ronny Pangemanan meyakini para pemain naturalisasi masih memiliki loyalitas tinggi terhadap Timnas. Menurutnya, mereka tetap akan profesional dan menerima siapa pun pelatih yang nantinya ditunjuk oleh federasi.

"Selama Pak Erick masih menjadi Ketua Umum PSSI, saya pikir para pemain naturalisasi akan tetap berkomitmen dengan Timnas Indonesia. Siapa pun pelatihnya, mereka harus menerima sebagai pemain profesional," ujar Bung Ropan dikutip dari YouTube Nusantara TV.

"Apalagi, PSSI sedang mencari pelatih yang top dan bagus, di atas Patrick Kluivert kualitasnya. Pasti mereka juga akan tertarik karena mereka sudah menjadi warga negara Indonesia, sudah bermain di Timnas dan tidak mungkin pindah lagi," lanjutnya.

Proyek Jangka Panjang Garuda

Menurut Bung Ropan, sebagian besar pemain naturalisasi memang disiapkan untuk proyek jangka panjang Timnas Indonesia. Beberapa dari mereka masih berusia muda dan memiliki masa depan cerah bersama skuad Garuda.

"Jay Idzes, Emil Audero, Calvin Verdonk, hingga Kevin Diks, mereka akan selalu siap. Mungkin yang sudah tua-tua, itu yang posisinya masih dipertanyakan, seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, Marc Klok, Jordi Amat," ujar Ropan.

"Mereka ini usianya sudah lebih dari 30 tahun. Apakah mereka masih ada dalam tim? Tetapi, kalau yang lain seperti Jay Idzes dkk. itu masih bisa. Apalagi jika bicara pemain-pemain muda seperti Ivar Jenner, Miliano, hingga Mauro. Itu masih bisa jangka panjang," imbuhnya.

Cinta yang Tulus untuk Indonesia

Kesetiaan para pemain naturalisasi ini juga terlihat dari semangat dan pengorbanan mereka saat memperkuat Timnas di lapangan. Bung Ropan menyebut, para pemain menunjukkan emosi dan rasa cinta terhadap Merah Putih dalam setiap pertandingan.

"Saya yakin mereka masih akan tetap memiliki komitmen kuat untuk berada di Timnas Indonesia. Apalagi, Verdonk juga pernah bilang dia akan tetap senang memperkuat Timnas. Apalagi Jay Idzes, sudah mencintai negara ini," ujarnya.

"Itu bisa dilihat dari cara bermain dan kengototan mereka di lapangan. Untuk Garuda dan Merah Putih, mereka bertarung habis-habisan. Saat kalah melawan Irak, mereka tersungkur dan menangis. Itu bukti kesungguhan mereka," lanjutnya.

Kesit Budi Handoyo: Mereka Membela Tanah Leluhur

Pengamat sepak bola lainnya, Kesit Budi Handoyo, juga meyakini bahwa para pemain naturalisasi dan diaspora tetap memiliki komitmen kuat membela Indonesia. Ia menyoroti contoh dari Jay Idzes, yang tampil luar biasa bersama Sassuolo di Italia.

"Kalau kita kaitkan dengan pemain-pemain diaspora saat ini, saya percaya komitmen itu masih dipegang. Jika melihat statement-statement Jay Idzes yang sekarang begitu bersinar bersama Sassuolo di Italia," ujar Kesit.

"Kalau saya perhatikan dari pernyataannya saat diwawancarai oleh klub, dia begitu menjiwai, respek, dan begitu luar biasa membela Merah Putih karena bisa merasakan atmosfer yang berbeda bermain di negara yang jadi tempat lahir orang tuanya," tambahnya.

Fokus ke Piala Asia 2027

Kesit menilai, langkah selanjutnya yang harus dilakukan federasi adalah memastikan agar para pemain naturalisasi tetap termotivasi dengan proyek besar Timnas Indonesia, salah satunya menghadapi Piala Asia 2027.

"Dari pernyataan itu, dia punya komitmen yang kuat. Demikian juga dengan Verdonk, Justin Hubner, hingga Ivar Jenner. Saya yakin mereka juga masih memiliki keyakinan yang kuat bersama Timnas Indonesia," ucap Kesit.

"Saya pikir yang harus diperkuat lagi adalah bagaimana federasi bisa meyakinkan para pemain-pemain ini bahwa proyek ini masih terus berjalan. Masih ada asa yang bisa diraih. Misalnya, Piala Asia 2027," lanjutnya.

Menurutnya, sejumlah pemain senior seperti Joey Pelupessy dan Verdonk masih layak diandalkan untuk memperkuat Timnas di ajang tersebut.

"Pemain-pemain seperti Jay Idzes, Joey Pelupessy, Verdonk, masih bisa menjadi andalan, dan itu menjadi event terdekat yang harus bisa dibuktikan oleh PSSI untuk bisa meraih hasil yang lebih baik dari Piala Asia sebelumnya," pungkas Kesit.

Read Entire Article
Bisnis | Football |