Tekel Micky van de Ven Bikin Alexander Isak Cedera Parah, Eks Arsenal: Itu Harusnya Kartu Merah

1 hour ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Alexander Isak harus meninggalkan lapangan lebih cepat saat Liverpool bertandang ke markas Tottenham di Tottenham Hotspur Stadium. Laga pekan ke-17 Liga Inggris 2025/2026 itu berubah dramatis setelah sang penyerang mengalami cedera serius usai dicederai Micky van de Ven.

Isak baru masuk sebagai pemain pengganti, namun langsung memberi dampak instan bagi Liverpool. Gol pembuka yang dicetaknya justru berujung petaka usai ia ditekel keras oleh Micky van de Ven.

Benturan tersebut membuat Isak terkapar dan tak mampu melanjutkan pertandingan. Kekhawatiran pun muncul karena cedera itu disebut berpotensi membuatnya absen cukup lama.

Insiden ini langsung memicu perdebatan di kalangan pengamat sepak bola Inggris. Salah satu yang paling vokal adalah eks pemain didikan Arsenal, Jay Bothroyd.

Bothroyd Nilai Van de Ven Layak Diusir Wasit

Jay Bothroyd menilai Micky van de Ven seharusnya tidak lolos dari hukuman berat. Menurutnya, tekel yang dilakukan bek Tottenham itu sudah memenuhi unsur kartu merah.

Ia mengakui tidak ada niat jahat dari sang bek, namun hal itu tidak menghapus risiko yang ditimbulkan. Dampaknya jelas terlihat dari kondisi Isak yang langsung terkapar.

"Van de Ven tidak sengaja mencoba melukai Isak. Jelas ia sangat ingin menghentikan gol dan ia datang untuk memblokir tembakan, bukan menghajar pemain, tapi ini adalah contoh bahwa, ya, Isak telah mencetak gol, tetapi seharusnya tetap kartu merah,” serunya seperti dilansir Goal.

Alasan Tekel Van de Ven Dinilai Berbahaya

Bothroyd kemudian menjelaskan secara rinci mengapa tekel tersebut layak diganjar kartu merah. Ia menilai Van de Ven kehilangan kendali ketika mencoba menghentikan Isak.

Menurutnya, fakta bahwa Isak sudah mencetak gol justru membuat wasit lengah dalam mengambil keputusan. Padahal, jika insiden serupa terjadi di area lain lapangan, hukumannya akan berbeda.

Tekel itu juga dinilai datang terlambat, dengan kaki Isak sudah berada di posisi rentan. Risiko cedera serius menjadi sangat tinggi dalam situasi tersebut.

“Ia menerjang, ia menabraknya. Semua penjelasan yang ingin Anda berikan untuk pelanggaran kartu merah ada di sana, tetapi karena ia telah mencetak gol, mereka membiarkannya begitu saja. Ia menerjang kakinya. Ia kehilangan kendali," terangnya.

"Ia mencoba melakukan blok tetapi ia tidak akan pernah berhasil. Tembakan sudah melayang sebelum Van de Ven tiba dengan tekelnya. Jika itu di tengah lapangan, itu kartu merah. Ia menerjang tanpa kendali. Ia mematahkan kakinya. Tentu itu menunjukkan ada kekuatan di sana. Itu tekel berbahaya dan karena itu, seorang pemain mengalami patah kaki."

Dimas Ardi PrasetyaTim Redaksi

Share

Read Entire Article
Bisnis | Football |