Terungkap, Ruben Amorim Harus Lakukan Pengorbanan Besar demi Jadi Manajer Manchester United

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih asal Portugal Ruben Amorim belum lama ini diumumkan sebagai manajer permanen baru Manchester United untuk menggantikan Erik ten Hag.

Setan Merah mengangkat dia secara resmi pada Jumat (1/11/2024) lantaran sudah habis kesabaran dengan pelatih plontos yang tak kunjung mampu memperbaiki peruntungan MU sejak awal musim 2024/2025.

Laporan sebelumnya mengeklaim Manchester United rela memberi tawaran menggiurkan demi menggaet Amorim ke Old Trafford. Klub raksasa Liga Inggris siap memberi gaji lebih besar dan tak keberatan membayar kompensasi 10 juta euro sebagai ganti mencuri sang pelatih Sporting CP.

Hanya saja, belakangan terungkap Setan Merah bukanlah satu-satunya pihak yang melakukan pengorbanan demi mewujudkan kepindahan Ruben Amorim.

Pria berusia 39 tahun sendiri juga berkorban cukup besar dengan meninggalkan skuad berprestasi di Lisbon untuk menukangi Setan Merah yang saat ini terlempar ke urutan 14 klasemen sementara Premier League.

Sebagaimana diketahui, Amorim sebelumnya berhasil memanen sejumlah prestasi sejak dipekerjakan oleh Sporting pada 2020 silam.

Tercatat, dia sanggup mempersembahkan dua gelar Liga Portugal pada musim 2020/2021 dan 2023/2024, merengkuh trofi Piala Liga Portugal (2020/2021, 2021/2022), serta mengantar Sporting menang Piala Super Portugal di edisi 2021/2022.

Berita Video, pesona Ruben Amorim di laga terakhirnya bersama Sporting Lisbon

Ruben Amorim, dalam konferensi pers Sporting CP, pada Jumat pun terang-terangan mengungkap dia sebenarnya sempat meminta izin Manchester United untuk pindah pada pengujung kampanye 2024/2025.

Hal itu mengingat Sporting di bawah racikannya sukses mencatatkan start gemiang musim ini dengan memetik kemenangan dalam 10 laga yang dilewati.

Hanya saja, MU memberi pilihan berat bagi Amorim. Dia diharuskan angkat kaki sekarang juga atau sama sekali tak diberi kesempatan untuk menukangi skuad Setan Merah.

"Musim dimulai, kami tahu bahwa kami mengawali (kompetisi) dengan sangat baik. Lalu ada situasi ini, di mana Manchester United datang," papar Amorim, sebagaimana dinukil dari Football Transfers.

"MU muncul, mereka membayar biaya di atas klausul kompensasi dan Presiden (Sporting CP) harus membela kepentingan klub. Saya tidak pernah membahas apa pun yang menyangkut tawar-menawar, tetapi satu-satunya pertanyaan yang saya ajukan ialah apakah saya akan pergi di akhir musim," katanya lagi.

"Selama tiga hari, saya mengatakan bahwa saya ingin bertahan sampai akhir musim. Tapi kemudian, saya diberi tahu bahwa hal itu tidak mungkin. (Pilihannya ambil lowongan di MU) sekarang atau tidak sama sekali. Jika tidak, Manchester akan mencari opsi lain," tandas Amorim.

Lebih lanjut, Ruben Amorim melalui pernyataannya juga menyiratkan bahwa dia memang sudah kepincut oleh MU. Paslanya, sebelum Setan Merah, sudah ada beberapa klub lain yang coba mendapatkan tanda tangannya.

Akan tetapi, pelatih berusia 39 tahun kala itu tidak tergerak. Dia ogah meinggalkan Sporting CP dan baru beranjak ketika Manchester United yang coba merekrutnya.

"Saya punya beberapa kesempatan lain (untuk pindah klub), presiden dan (direktur sepak bola) Hugo Viana bisa mengonfirmasi hal ini. Ini bukan kali pertama atau kedua saya diminta oleh tim lain, tetpai saya tidak menginginkan tim lain," ucap Amorim.

Sebagai informasi, Amorim sendiri hingga kini belum tiba secara resmi di Old Trafford. Dia masih harus menyelesaikan notice period dengan Sporting CP sampai 11 November sebelum bisa mengarsiteki Bruno Fernandes dan kawan-kawan.