TMJ Pesimistis FIFA Batalkan Sanksi untuk Timnas Malaysia

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta- Tunku Ismail Sultan Ibrahim (TMJ) menyatakan pesimisme mendalam terkait kemungkinan FIFA akan mencabut sanksi berat yang dijatuhkan kepada Tim Nasional Malaysia. Meskipun demikian, pemilik klub Johor Darul Ta'zim (JDT) ini tetap bersikeras bahwa ada 'kesalahan teknis' dalam proses pendaftaran pemain naturalisasi yang menjadi pangkal masalah. Pernyataan TMJ ini disampaikan dalam konferensi pers pada Sabtu, 25 Oktober 2025, menyusul sanksi yang mengejutkan publik sepak bola Malaysia.

FIFA sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia pada 26 September 2025. Sanksi ini diberikan atas dugaan pemalsuan dokumen terkait pendaftaran ketujuh pemain tersebut untuk kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada Juni lalu.

Keputusan ini memicu gelombang protes dan kekecewaan di kalangan penggemar sepak bola Malaysia.

Sanksi tersebut mencakup denda finansial yang signifikan serta larangan beraktivitas sepak bola bagi para pemain, yang tentu saja berdampak besar pada persiapan tim.

TMJ, yang juga merupakan mantan Presiden FAM, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan gentar dan menyerukan FAM untuk segera mengajukan banding. Ia yakin bahwa kebenaran akan terungkap meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar.

"Saya tidak berpikir FIFA akan mengubah keputusan hanya karena hukumannya diringankan. Berapa lama? Kami tidak tahu itu," kata Tunku Ismail Sultan Ibrahim atau yang karib disapa TMJ. 

Promosi 1

Sanksi Berat FIFA dan Dugaan Pemalsuan Dokumen

FIFA resmi menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia berdasarkan pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. Pasal ini secara spesifik berkaitan dengan pemalsuan dokumen, yang menjadi dasar utama keputusan badan sepak bola dunia tersebut. Ketujuh pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Hukuman yang dijatuhkan FIFA cukup memberatkan, dengan denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp7,3 miliar) untuk FAM. Selain itu, ketujuh pemain tersebut juga dikenakan larangan beraktivitas sepak bola selama 12 bulan penuh, serta denda masing-masing 2.000 franc Swiss (sekitar Rp41 juta). Sanksi ini otomatis membuat skuad Malaysia pincang, mengingat sebagian besar pemain tersebut merupakan andalan di level klub dan tim nasional.

Jika sanksi ini diterapkan secara penuh, Timnas Malaysia berpotensi dinyatakan kalah 0-3 dari Nepal dan Vietnam dalam Kualifikasi Piala Asia 2027. Hal ini disebabkan penggunaan pemain yang terlibat pemalsuan dokumen dalam pertandingan tersebut. Konsekuensi ini dapat membuat posisi Malaysia di klasemen kualifikasi terjun bebas, bahkan berisiko kehilangan peluang lolos otomatis ke Piala Asia 2027.

Kritik TMJ Terhadap Keputusan FIFA dan Keyakinan Kesalahan Teknis

Dalam konferensi persnya, TMJ secara terbuka menyatakan ketidakpuasannya atas keputusan FIFA. Ia mempertanyakan konsistensi FIFA, mengingat proses naturalisasi para pemain ini sebelumnya telah disetujui oleh badan sepak bola dunia tersebut. TMJ juga menyoroti kurangnya transparansi FIFA dalam memberikan alasan yang jelas atas hukuman, serta kecepatan pengumuman sanksi sebelum proses banding selesai.

TMJ tetap bersikeras bahwa ada 'kesalahan teknis' dalam proses pendaftaran tujuh pemain naturalisasi ini, bukan pemalsuan dokumen yang disengaja. Ia menduga adanya kekeliruan saat pengiriman berkas atau masalah administrasi di FAM. "Saya yakin ada kesalahan teknis, salah kirim saat kami mengirimkan makalah. Mungkin karena sekjen yang bertanggung jawab atau seseorang yang bekerja di bagian administrasi di FAM," ujarnya.

 "Jika pemerintah mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut, saya rasa rakyat Malaysia tidak akan meragukan integritas negara saya," tandasnya. 

Dampak dan Langkah Banding FAM Terhadap Sanksi Naturalisasi

Larangan bermain selama 12 bulan bagi ketujuh pemain naturalisasi ini akan sangat mengganggu stabilitas tim, strategi pelatih, dan rotasi pemain di ajang resmi. Absennya mereka akan terasa dalam kompetisi domestik maupun internasional, seperti kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan kualifikasi Piala Asia 2027. Dengan kalender pertandingan yang padat, Malaysia kini harus mencari solusi darurat untuk menjaga daya saing tim.

FAM telah mengambil langkah cepat dengan mengajukan banding terkait sanksi FIFA tersebut. Sebagai buntut dari skandal ini, Sekretaris Jenderal FAM, Noor Azman Rahman, telah diskors secara internal dari tugasnya. Namun, mantan Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Seri Azzuddin Ahmad, menilai bahwa bukti yang dikantongi FIFA sangat kuat, sehingga kemungkinan banding berhasil sangat tipis dan sepak bola Malaysia berisiko menghadapi hukuman yang lebih berat.

Meskipun demikian, TMJ mendesak FAM untuk tidak gentar dan terus berjuang. "Kami tidak takut dan ingin menyampaikan kepada individu-individu yang khawatir tentang kebangkitan Macan Malaya. Kami akan melawan. Berani karena itu benar," tegasnya. Dorongan ini didasari oleh keyakinannya bahwa proses naturalisasi yang dilakukan FAM telah sesuai prosedur dan bahkan sempat disetujui oleh FIFA, sebelum keputusan kontroversial ini muncul.

Read Entire Article
Bisnis | Football |