Liputan6.com, Jakarta Gary Neville menilai kemenangan Manchester United atas Liverpool di Anfield menjadi momen penting dalam era kepelatihan Ruben Amorim. Gol penentu dari Harry Maguire pada menit ke-84 memastikan kemenangan 2-1 bagi tim tamu, setelah Cody Gakpo sempat menyamakan skor usai gol cepat Bryan Mbeumo di awal laga.
Hasil ini membawa United naik ke peringkat kesembilan klasemen Premier League, sekaligus mencatat dua kemenangan beruntun pertama di liga di bawah Amorim. Neville menyebut laga tersebut sebagai “pertandingan yang mengubah segalanya” bagi United.
“Ini adalah laga yang benar-benar mengubah arah musim mereka,” ujar Neville dalam The Gary Neville Podcast. “Kalau United kalah di sini, Amorim pasti akan menghadapi tekanan besar saat melawan Brighton pekan depan.”
Tantangan Berikutnya: Brighton dan Konsistensi
Neville menegaskan pentingnya bagi Amorim untuk mempertahankan momentum kemenangan ini. Ia mengingatkan, kemenangan besar sebelumnya atas Chelsea pada September sempat diikuti kekalahan dari Brentford, yang membuat laju tim kembali tersendat.
“Mereka harus menjadikan kemenangan ini sebagai batu loncatan,” kata Neville. “Menang di Anfield itu istimewa dalam musim apa pun, tapi yang penting adalah melanjutkan performa seperti ini.”
United akan menjamu Brighton pada laga Saturday Night Football pekan depan. Neville menilai laga itu akan menjadi ujian penting apakah tim benar-benar sudah menemukan kestabilan yang mereka cari sejak awal musim.
Skuad Kuat dan Jadwal Ringan Jadi Keuntungan
Menurut Neville, skuad yang dimiliki United seharusnya cukup untuk bersaing di papan atas. Selain kualitas pemain, absennya kompetisi Eropa dan tersingkirnya mereka dari Carabao Cup memberi waktu latihan ekstra yang berharga.
“Mereka sudah naik ke peringkat sembilan, dan jika menang pekan depan, mereka harus mulai berpikir untuk menembus papan atas,” ucapnya. “Satu-satunya cara membawa stabilitas di klub ini adalah dengan terus menang.”
Neville juga menilai kedalaman skuad United cukup meyakinkan. “Lihat lini depan mereka, Benjamin Sesko, Matheus Cunha, Amad Diallo, Bryan Mbeumo, Mason Mount, dan Bruno Fernandes."
"Di belakang ada Leny Yoro, Matthijs De Ligt, Harry Maguire, dan Luke Shaw. Dengan waktu latihan yang mereka miliki, tim ini seharusnya bisa finis di enam besar,” pungkasnya.