11 Pertandingan Ikonik Chelsea vs Liverpool yang Tak Terlupakan

Liputan6.com, Jakarta Chelsea akan berhadapan dengan Liverpool di Stamford Bridge pada Minggu (4/10/2025) malam WIB. Duel ini diprediksi menjadi salah satu laga paling menarik di Premier League musim ini.

Pertemuan kedua tim bukanlah hal baru dalam sejarah panjang sepak bola Inggris. Mereka sudah saling berhadapan sejak tahun 1907 dan terus menciptakan rivalitas kuat.

Sejumlah pertandingan ikonik tercipta, khususnya di ajang Liga Champions dan kompetisi piala domestik. Intensitas rivalitas memuncak pada era pertengahan 2000-an.

Banyak pemain terkenal Chelsea yang pernah terlibat dalam duel panas melawan Liverpool. Mereka meninggalkan kenangan berharga yang terus dikenang para suporter.

Kini, jelang laga terbaru, momen-momen klasik itu kembali menjadi sorotan. Kisah masa lalu menjadi pengantar sempurna untuk pertandingan besar ini.

Chelsea dan Liverpool memiliki rivalitas panjang yang terjalin sejak lama. Namun pada tahun 1978, kekuatan justru lebih berpihak pada Liverpool yang saat itu menjadi juara Inggris sekaligus Eropa.

Meski begitu, Piala FA kerap menghadirkan kejutan yang tidak terduga. Hal itu terbukti di Stamford Bridge ketika Chelsea muda berhasil unggul cepat dan membuat lawannya kewalahan.

Dalam laga putaran ketiga, The Blues unggul 3-0 hanya dalam waktu satu jam. Liverpool hanya mampu memperkecil kedudukan sebelum akhirnya kalah 4-2, dengan gol Clive Walker menjadi sorotan utama.

Empat tahun setelah kejutan pertama, Piala FA kembali menghadirkan cerita mengejutkan. Kali ini terjadi pada putaran kelima ketika Chelsea yang hanya berada di peringkat kedelapan Divisi Dua berhadapan dengan Liverpool, sang juara Eropa.

Meski datang sebagai tim underdog, Chelsea menunjukkan pertahanan luar biasa. Mereka sukses meredam serangan Liverpool sepanjang laga yang berlangsung penuh intensitas.

Kemenangan 2-0 akhirnya diraih di Stamford Bridge. Peter Rhoades-Brown membuka skor lebih dulu, lalu Colin Lee menutup laga dengan gol telat yang membuat publik terperangah.

Piala FA kembali menghadirkan keajaiban di Stamford Bridge pada tahun 1997. Chelsea sempat tertinggal 0-2 di babak pertama, namun mampu bangkit di paruh kedua.

Gol Mark Hughes dan Gianfranco Zola membuat kedudukan imbang. Stadion pun bergemuruh ketika Gianluca Vialli mencetak dua gol tambahan untuk membalikkan keadaan.

Kemenangan tersebut tercatat sebagai salah satu laga paling berkesan di kandang Chelsea. Momen itu juga menjadi awal perjalanan mereka menuju trofi Piala FA pertama setelah sekian lama.

Pertemuan di hari terakhir musim itu menjadi penentu tiket terakhir ke Liga Champions. Chelsea saat itu tengah menghadapi masalah finansial sehingga lolos ke kompetisi Eropa musim 2003/2004 sangat penting.

Liverpool sempat membuat tekanan dengan unggul lebih dulu. Namun, Marcel Desailly menyamakan kedudukan sebelum Jesper Gronkjaer menambah gol penting di babak pertama.

Chelsea akhirnya mengamankan posisi keempat klasemen. Hasil tersebut memastikan mereka tampil di Liga Champions musim berikutnya dan memberi harapan baru bagi klub.

Final Piala Liga 2005 di Cardiff dimulai dengan buruk bagi Chelsea ketika John Arne Riise mencetak gol cepat ke gawang Petr Cech. Namun, Steven Gerrard tanpa sengaja membobol gawang sendiri setelah sundulan dari tendangan bebas Paulo Ferreira, membawa pertandingan ke babak tambahan waktu.

Jose Mourinho tidak bisa memimpin tim di tambahan 30 menit karena diusir wasit saat merayakan gol. Dari situ, Chelsea mendominasi, dengan Didier Drogba dan Mateja Kezman memanfaatkan kesalahan pertahanan Liverpool untuk unggul dua gol.

Gol Antonio Nunez di menit akhir hanya menjadi hiburan bagi Liverpool. Kemenangan ini menjadi langkah awal bagi Chelsea meraih gelar Premier League pertama mereka tak lama setelahnya.

Chelsea tampil memukau saat menaklukkan juara Eropa Liverpool di Anfield. Tim asuhan Jose Mourinho saat itu menunjukkan dominasi penuh dengan gol-gol dari Frank Lampard, Damien Duff, Geremi, dan Joe Cole.

Kemenangan ini mengejutkan The Kop dan menegaskan kekuatan Chelsea di kompetisi domestik. Performanya yang solid menjadi sinyal awal musim liga yang sukses bagi The Blues.

Para pemain tampil kompak dan percaya diri sepanjang pertandingan. Hasil ini membuat Chelsea menjadi ancaman nyata bagi rival-rival mereka di Premier League.

Semifinal Liga Champions leg kedua antara Chelsea dan Liverpool berlangsung menegangkan. Kemenangan ini membawa The Blues melaju ke final pertama mereka di kompetisi tersebut.

Pertandingan di Stamford Bridge berakhir 1-1 setelah laga sebelumnya juga imbang 1-1 di Anfield. Gol bunuh diri John Arne Riise memberi sedikit keunggulan bagi Chelsea sebelum babak tambahan dimulai.

Frank Lampard mencetak penalti emosional setelah kehilangan ibunya, disusul gol Didier Drogba. Ryan Babel hanya mampu membalas pada menit ke-117, yang menjadi gol hiburan bagi Liverpool.

Liverpool dan Chelsea kembali bertemu di babak perempat final Liga Champions musim berikutnya. Malam itu menjadi saksi lahirnya seorang legenda Chelsea.

Branislav Ivanovic baru memainkan pertandingan ke-17 untuk The Blues dan belum dikenal luas di dunia sepak bola. Namun segalanya berubah dalam satu malam.

Saat Chelsea tertinggal 0-1 akibat gol Fernando Torres, Ivanovic membalas dengan sundulan keras sebelum dan sesudah jeda. Didier Drogba menambah keunggulan tim melalui serangan balik yang mematikan.

Pertemuan Chelsea dan Liverpool di Eropa tiba-tiba berubah menjadi laga yang wajib ditonton. Leg kedua pekan berikutnya berakhir dengan skor epik 4-4 hingga detik-detik terakhir.

Meski Liverpool secara teknis tidak lolos karena aturan gol tandang, mereka sempat berada satu gol dari menghentikan langkah The Blues.

Frank Lampard mencetak gol terakhir untuk memastikan kemenangan Chelsea. Dengan agregat 7-5, The Blues akhirnya melaju ke babak berikutnya.

Dalam pertandingan penentuan musim 2009/2010, Chelsea harus menang demi menjaga peluang gelar. Kesalahan umpan balik Steven Gerrard dimanfaatkan Didier Drogba untuk membawa The Blues unggul di babak pertama.

Setelah turun minum, Frank Lampard menggandakan keunggulan Chelsea. Hasil itu membawa tim asuhan Carlo Ancelotti selangkah lebih dekat ke gelar Premier League ketiga mereka.

Minggu berikutnya, Chelsea menghancurkan Wigan. Kemenangan itu memastikan mereka meraih trofi juara musim itu.

Menjelang akhir musim, Liverpool berusaha keras meraih gelar juara. Chelsea sendiri sempat kehilangan peluang seminggu sebelumnya setelah dikalahkan Sunderland.

Di tengah persiapan semifinal Liga Champions melawan Atletico Madrid, Jose Mourinho memutuskan merotasi skuadnya untuk menghadapi Liverpool. Formasi baru yang diturunkan bermain disiplin dan penuh perjuangan.

Demba Ba memanfaatkan kesalahan Gerrard untuk membawa Chelsea unggul sebelum babak pertama usai. Willian kemudian menutup kemenangan dengan gol di menit akhir, memastikan tiga poin bagi The Blues.

Sumber: Chelsea