7 Bintang Liverpool yang Lambat Menyesuaikan Diri tapi Akhirnya Jadi Legenda

1 hour ago 3

Liputan6.com, Jakarta Florian Wirtz dan Milos Kerkez sempat mendapat kritikan di awal karier mereka di Liverpool. Namun sejarah klub menunjukkan bahwa start lambat bukan akhir dari segalanya.

Rekrutan mahal Wirtz sempat kesulitan menembus pertahanan lawan. Meski begitu, ia mulai menunjukkan potensi gemilang yang bisa membuatnya menjadi ikon klub di masa depan.

Sementara itu, Kerkez kerap terlihat ceroboh di sisi kiri pertahanan. Ia bahkan harus ditarik keluar lebih awal saat melawan Burnley untuk menghindari kartu kedua.

Liverpool memiliki sejarah panjang pemain yang awalnya kesulitan beradaptasi. Beberapa dari mereka justru kemudian menjadi legenda yang dicintai suporter.

Berikut ini tujuh pemain Liverpool yang start-nya lambat tetapi akhirnya mengukir nama mereka dalam sejarah klub.

1. Xabi Alonso

Xabi Alonso dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di era modern, dengan kualitas yang sering dibandingkan dengan Rolls-Royce di lapangan. Ia kerap dianggap langsung bersinar di Liga Inggris dan menjuarai Liga Champions di musim debutnya bersama Liverpool.

Kenyataannya, Alonso membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan sepak bola Inggris. Debutnya tidak mudah, dimulai dari kekalahan 0-1 di kandang Bolton Wanderers, kemudian kalah lagi di Chelsea dan Manchester United.

Namun, titik balik datang saat laga keempatnya di Liga Inggris. Masuk dari bangku cadangan saat tertinggal 0-2 dari Fulham, ia mencetak gol indah dari tendangan bebas jarak jauh dan menginspirasi Liverpool membalikkan skor menjadi 4-2.

2. Lucas Leiva

Lucas Leiva sempat mendapatkan kritik keras dari fans Liverpool karena sering menggantikan Xabi Alonso di lini tengah. Banyak yang menilai ia terlalu lambat dan mudah ditekan lawan, membuat performanya kurang meyakinkan pada awalnya.

Puncak kritik datang saat laga imbang 0-0 melawan Fulham, di mana Lucas bahkan mendapat cemoohan dari suporter sendiri. Ia mengaku pengalaman itu menyakitkan, namun menjadi pelajaran penting untuk memahami ekspektasi penggemar dan meningkatkan performanya.

Meski bukan Xabi Alonso, Lucas akhirnya diterima dan dihargai fans Liverpool. Komitmen dan ketangguhannya di lapangan membuatnya meninggalkan klub sebagai sosok yang dicintai dan dianggap legenda Kop.

3. Dirk Kuyt

Awalnya, fans Liverpool butuh waktu untuk memahami kemampuan unik Dirk Kuyt. Ia bukan pemain glamor dan tidak memiliki teknik dribel atau penyelesaian seperti legenda Liverpool sebelumnya.

Kuyt selalu bekerja keras, tapi gol datang tidak konsisten. Ia baru mencetak gol pertamanya di Liga Champions saat Liverpool kalah 2-1 dari AC Milan di final 2007.

Namun, ia membuktikan dirinya lebih dari sekadar pekerja keras. Hat-trick melawan Manchester United membuat namanya tetap dikenang dalam sejarah klub.

4. Luis Suarez

Liverpool mungkin kehilangan sebagian besar dari biaya transfer rekor Liga Inggris untuk Fernando Torres, tapi mereka menemukan permata baru dengan kedatangan Luis Suarez. Januari 2011 menjadi bursa transfer yang gila, karena sementara Andy Carroll gagal, Suarez tampil luar biasa.

Dalam 133 penampilan, Suarez mencetak 82 gol dan 32 assist, membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang terbaik Liverpool. Pemain asal Uruguay itu bahkan mencetak gol di debut Liga Inggris-nya, meski awalnya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan rekan setimnya.

Pada paruh pertama musimnya, Suarez mencatat empat gol dan tiga assist dari 13 pertandingan. Angka ini terbilang cukup baik, tapi masih jauh dari performa fenomenalnya di musim-musim berikutnya.

5. Jordan Henderson

Liverpool mengeluarkan £20 juta pada 2011 untuk mendatangkan Jordan Henderson dari Sunderland. Musim debutnya berjalan buruk hingga klub sempat ingin menukarnya dengan Clint Dempsey dari Fulham.

Henderson mengaku masa-masa itu membuatnya lebih kuat dan lebih bijak. Ia bertekad membuktikan diri dan berjuang untuk menjadi bagian penting tim.

Lalu, Henderson menjadi kapten Liverpool saat mengakhiri puasa gelar liga selama 30 tahun. Ia juga memimpin tim meraih semua trofi utama di bawah arahan Jurgen Klopp.

6. Andy Robertson

Andy Robertson diboyong Liverpool dari Hull City pada 2017 dengan harga hanya £8 juta. Awalnya, ia harus bersabar karena posisi bek kiri ditempati Alberto Moreno.

Kesempatan datang ketika Moreno cedera, dan Robertson langsung memanfaatkan momen itu dengan baik. Sejak saat itu, ia menjadi pemain inti di salah satu tim terbaik Liverpool sepanjang masa.

Kini Robertson hampir mencapai 350 penampilan untuk Liverpool. Prestasinya sejajar dengan Henderson, meraih semua trofi utama bersama klub.

7. Fabinho

Fabinho sempat menjadi bagian penting dari era emas Liverpool di bawah Jurgen Klopp. Meski tidak setenar Mohamed Salah, Virgil van Dijk, atau Alisson, kontribusinya di lini tengah tak bisa dilupakan.

Pemain asal Brasil itu datang dari Monaco dengan harga £39 juta. Namun, ia butuh waktu untuk beradaptasi sebelum akhirnya jadi andalan utama.

Musim debutnya berakhir manis dengan gelar Liga Champions. Liverpool juga meraih 97 poin di Liga Inggris, meski gagal jadi juara karena kalah tipis dari Manchester City.

Persaingan Sengit di Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |