Liputan6.com, Jakarta Manchester United akan menjamu Chelsea pada pekan ke-5 Premier League 2025/2026, Sabtu (20/9) malam WIB. Laga ini bukan sekadar big match, tetapi juga menjadi panggung kepulangan Alejandro Garnacho ke Old Trafford.
Kepindahan Garnacho ke Chelsea pada musim panas lalu meninggalkan luka bagi para penggemar Setan Merah. Pemain berusia 21 tahun itu dilepas dengan banderol £40 juta setelah hubungannya dengan pelatih Ruben Amorim memburuk.
Namun, yang paling membekas adalah sikap kontroversial Garnacho yang meninggalkan kesan negatif sebelum angkat kaki dari Manchester.
Alhasil, atmosfer panas diperkirakan akan mengiringi setiap sentuhan bola Garnacho di Old Trafford. Dari pemain yang dulu dielu-elukan dengan nyanyian khas fans United, kini Garnacho berpotensi dicemooh dan dianggap sebagai 'pengkhianat'.
Dari Idola ke Pengkhianat
Alejandro Garnacho sempat menjadi salah satu pemain muda kesayangan publik Old Trafford. Ia bahkan mendapat penghormatan khusus lewat adaptasi chant 'Viva Ronaldo' yang diganti namanya menjadi 'Viva Garnacho'.
Namun, status istimewa itu runtuh seiring dengan sikapnya yang kerap dianggap egois dan merugikan tim.
Garnacho menjadi pemain pertama dari kelompok 'pasukan bom' Ruben Amorim yang angkat kaki. Bersama Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, dan Tyrell Malacia, ia sempat diasingkan lantaran meminta pindah.
Bagi Amorim, bakat Garnacho tidak sebanding dengan egonya, sehingga keputusan untuk melepas sang winger muda dianggap tidak perlu disesali.
Awal Keretakan dengan Amorim
Ketegangan antara Garnacho dan Amorim mulai terlihat sejak Desember lalu. Ia dicoret dari skuad dalam derby Manchester, tak lama setelah tampil mengecewakan di Liga Europa.
Walau sempat kembali ke susunan pemain, Garnacho tidak pernah benar-benar mendapat kepercayaan penuh dari Amorim.
Puncak keretakan terjadi saat final Liga Europa musim lalu. Garnacho yang tidak masuk starter melampiaskan kekecewaannya secara terbuka di media sosial.
Sikap provokatif itu membuat Amorim mencoretnya dari laga terakhir musim, sebelum kemudian membuka jalan bagi kepindahannya ke Chelsea. Bagi United, keputusan itu bukan kerugian besar, justru langkah untuk menjaga keharmonisan ruang ganti.
Tantangan Baru di Chelsea
Kini, Garnacho berada di bawah asuhan Enzo Maresca. Sang pelatih diyakini akan berusaha menaklukkan ego besar winger muda tersebut dan mengubahnya menjadi pemain yang lebih disiplin.
Namun, publik Old Trafford tampaknya belum siap melupakan luka lama. Pertandingan Sabtu nanti akan menjadi ujian mental bagi Garnacho.
Dari sorakan hingga ejekan, semua kemungkinan bisa terjadi saat ia kembali ke stadion yang pernah menjadi rumahnya. Satu hal yang pasti, kembalinya Garnacho ke Old Trafford akan menjadi salah satu drama terbesar di awal musim Premier League 2025/2026.
Sumber: Mirror