Liputan6.com, Jakarta Benjamin Sesko tiba di Manchester United dengan label bintang masa depan. Usianya baru 22 tahun, namun kualitasnya di RB Leipzig dan timnas Slovenia membuat ekspektasi melambung.
Namun empat pertandingan sudah dilalui di Premier League, dan catatannya masih kosong: nol gol, nol assist. Julukan “agen 004” pun mulai melekat padanya.
Awal yang kurang meyakinkan ini menimbulkan tanda tanya. Apakah Sesko benar-benar kesulitan beradaptasi, atau hanya butuh waktu untuk menemukan ketajamannya di Old Trafford?
Latar Belakang Transfer Sesko
Sebelum bergabung dengan MU, Sesko tampil impresif di Bundesliga bersama RB Leipzig. Musim lalu ia mencetak 14 gol dari 31 pertandingan liga, torehan yang membuat namanya masuk radar klub-klub besar Eropa.
United akhirnya memenangkan perburuan dengan biaya transfer besar dan kontrak jangka panjang. Publik Old Trafford pun berharap Sesko bisa menjadi penerus striker tajam yang selama ini dirindukan.
Namun Premier League jelas berbeda. Intensitas lebih tinggi, tekanan lebih besar, dan pergerakan bek lawan lebih disiplin ketimbang yang ia hadapi di Jerman.
Performa Awal Bersama MU
Empat laga sudah ia jalani, termasuk satu kesempatan starter di derby Manchester. Sayangnya, performanya masih jauh dari harapan. Menurut catatan statistik, Sesko bahkan minim sentuhan di kotak penalti lawan.
Ia tercatat belum mencatatkan satu pun gol atau assist, meski sempat melepaskan beberapa tembakan. Lawan-lawan tangguh seperti Manchester City berhasil meredam pergerakannya.
Situasi ini membuat ekspektasi publik kian menekan. Kritik pun bermunculan, meski pelatih Ruben Amorim menegaskan striker mudanya hanya butuh waktu.
Harapan dan Jalan ke Depan
Meski belum mencetak gol, kualitas Sesko tidak diragukan. Postur tinggi, kecepatan, dan kemampuan duel udara bisa menjadi senjata berbahaya bila didukung sistem yang tepat.
United juga harus memperbaiki suplai bola ke lini depan. Tanpa servis yang memadai, striker mana pun akan kesulitan menorehkan kontribusi.
Julukan “agen 004” mungkin terdengar sinis, tetapi bisa berubah cepat. Satu gol pertama bisa menjadi pemicu yang mengubah jalan kariernya di Old Trafford.