Liputan6.com, Jakarta Tidak semua transfer besar langsung terlihat menjanjikan sejak awal. Beberapa bahkan sempat dianggap keputusan aneh oleh penggemar maupun pengamat.
Namun, sepak bola selalu penuh kejutan. Sejumlah nama yang dulu diragukan justru menjelma jadi aset berharga di klub barunya.
Pemain seperti Kevin De Bruyne dan Mohamed Salah pernah berada di posisi itu. Dibeli dengan keraguan, kini mereka menjadi legenda hidup klub masing-masing.
Fenomena seperti ini terus terjadi di dunia sepak bola modern. Apalagi, tekanan publik terhadap pemain baru kini semakin besar.
Berikut ini tujuh transfer yang awalnya tak meyakinkan, tapi berubah menjadi langkah jenius yang mengubah sejarah klub.
1. Kevin de Bruyne
Ketika Manchester City membayar £55 juta untuk Kevin De Bruyne pada 2015, banyak yang meragukan transfer itu. Eks pemain Arsenal Paul Merson bahkan menyebut harga tersebut sebagai hal yang gila dan sulit dipercaya.
De Bruyne sempat dianggap gagal di Chelsea, membuat banyak pihak tak yakin pada potensinya. Namun waktu membuktikan bahwa keputusan City sangat tepat dan visioner.
Gelandang asal Belgia itu berkembang menjadi maestro lini tengah terbaik di Premier League. Ia tak hanya membungkam kritik, tapi juga menulis sejarah bersama City.
2. Mohamed Salah
Ketika Mohamed Salah dibeli dari AS Roma pada 2017 seharga 36,3 juta pounds, banyak pendukung Liverpool yang meragukannya. Meski tampil mengesankan di Italia, publik pesimis dia bisa bersinar di Premier League.
Sebagian suporter mempertanyakan di mana posisi terbaik Salah, mengingat kehadiran Philippe Coutinho dan Adam Lallana. Bahkan ada yang menyebut ia tidak lebih baik dari Daniel Sturridge.
Namun dengan torehan 184 gol dalam 288 laga, Salah membungkam semua keraguan. Kini ia diakui sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Liga Inggris.
3. Didier Drogba
Saat Chelsea merekrut Didier Drogba pada 2004 dengan harga £24 juta, banyak pihak menilai itu sebagai pemborosan. Apalagi Drogba belum terlalu dikenal luas dan baru semusim bermain untuk Marseille.
Pembelian itu merupakan keputusan Jose Mourinho dan menggantikan sosok favorit fans, Jimmy Floyd Hasselbaink. Namun semua keraguan itu sirna ketika Drogba berkembang menjadi penyerang kelas dunia.
Selama sembilan musim, Drogba menjadi jantung serangan Chelsea dan meraih banyak trofi, termasuk Liga Champions. Transfer yang dulu diragukan itu kini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah klub.
4. Cole Palmer
Transfer Cole Palmer ke Chelsea sempat menuai tawa karena nilainya mencapai 45 juta pounds. Banyak yang heran, mengingat ia belum banyak bermain di tim utama Manchester City.
Namun Chelsea membuktikan langkah mereka tidak keliru. Palmer tampil gemilang di musim pertamanya dan menyabet gelar Pemain Muda Terbaik PFA.
Kini, Palmer bukan hanya bintang muda Inggris, tapi juga jadi andalan Chelsea di kancah Eropa. Kritik atas transfernya perlahan hilang, digantikan dengan pujian.
5. Jordan Henderson
Pada tahun 2011, harga 20 juta pounds dianggap besar untuk seorang gelandang muda. Maka wajar jika banyak yang terkejut ketika Liverpool memboyong Jordan Henderson dari Sunderland.
Awal kariernya di Anfield tidak berjalan mulus dan sempat nyaris dijual ke Fulham. Namun Henderson bertahan dan perlahan membuktikan dirinya layak dipertahankan.
Henderson kemudian menjadi pemimpin di ruang ganti dan di lapangan. Ia mengangkat trofi Liga Inggris dan Liga Champions sebagai kapten Liverpool.
6. Joelinton
Transfer Joelinton ke Newcastle senilai 40 juta pounds sempat menuai kontroversi. Banyak fans bahkan mantan manajer Rafael Benitez merasa harga itu terlalu mahal.
Pemilik klub saat itu, Mike Ashley, bahkan bersedia menutupi sebagian biaya transfer dari kantong pribadinya. Namun Joelinton tetap gagal tampil mengesankan sebagai penyerang.
Di bawah asuhan Eddie Howe, perannya berubah drastis menjadi gelandang tengah. Kini ia justru menjadi bagian vital dari lini tengah Newcastle United.
7. Marouane Fellaini
Marouane Fellaini sempat jadi simbol kekecewaan fans Manchester United saat pertama kali direkrut David Moyes. Harapan besar terhadap Cesc Fabregas atau Gareth Bale gagal terwujud dan Fellaini pun jadi satu-satunya transfer besar di musim panas 2013.
United sebenarnya bisa merekrutnya lebih murah, namun menunda keputusan hingga tenggat waktu. Akhirnya, mereka harus membayar lebih mahal untuk mendatangkannya dari Everton.
Meski awalnya dicibir, Fellaini menjawab semua keraguan lewat kontribusi nyata di lapangan. Ia sukses mempersembahkan tiga trofi dan menjadi pemain yang kini justru dirindukan publik Old Trafford.