Demi Pesangon dari Bayer Leverkusen, Erik Ten Hag Tolak Pulang dan Latih FC Twente

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Erik Ten Hag dilaporkan menolak tawaran untuk kembali melatih FC Twente. Keputusan itu bukan soal ambisi atau kebanggaan, melainkan faktor finansial yang lebih menguntungkan baginya.

Mantan pelatih Manchester United tersebut baru saja mengalami nasib pahit di Bundesliga. Awal bulan ini, Ten Hag dipecat Bayer Leverkusen hanya setelah memimpin dua pertandingan liga.

Pemecatan itu bukan hanya mengejutkan, tetapi juga mencatatkan rekor baru sebagai pemecatan tercepat dalam sejarah Bundesliga.

Meski kini menganggur, Ten Hag tidak terburu-buru kembali ke dunia kepelatihan. Pasalnya, langkah tersebut berisiko membuatnya kehilangan kompensasi besar dari kontrak bersama Leverkusen yang baru diputus.

Ten Hag Tolak Twente, Demi €6 Juta dari Leverkusen

Menurut laporan media Belanda, Telegraaf, Ten Hag sudah menolak tawaran untuk kembali ke klub lamanya, FC Twente. Klub Eredivisie itu berharap bisa memulangkannya, namun ekspektasi tersebut harus pupus karena sang pelatih memilih bertahan dalam masa cutinya.

Alasannya sederhana: jika kembali bekerja terlalu cepat, Ten Hag berpotensi kehilangan hak atas paket pesangonnya dari Leverkusen.

Angka yang tercatat mencapai €6 juta atau setara dengan £5,2 juta. Itu berarti dirinya menerima sekitar €100.000 per hari selama masa cuti.

Kritik Tajam Ten Hag untuk Manajemen Leverkusen

Setelah resmi dipecat, Erik ten Hag mengeluarkan pernyataan yang cukup keras kepada manajemen Bayer Leverkusen. Ia menilai klub tidak memberinya kesempatan yang cukup untuk membangun proyek sesuai visinya.

“Keputusan Bayer Leverkusen pagi ini untuk memberi saya cuti sungguh mengejutkan. Berpisah dengan seorang manajer setelah hanya dua pertandingan liga adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

"Musim panas ini, banyak pemain kunci yang merupakan bagian dari kesuksesan masa lalu meninggalkan skuad. Membangun tim baru yang kohesif adalah proses yang cermat yang membutuhkan waktu dan kepercayaan," sambungnya.

Sumber: Sportbible

Read Entire Article
Bisnis | Football |