Epy Kusnandar Meninggal, Ini Berbagai Bisnis yang Pernah Digelutinya

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar, yang dikenal luas lewat perannya sebagai Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun, meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025, dalam usia 61 tahun. Informasi kepergiannya disampaikan sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan di Instagram lengkap dengan lelayu digital.

“Telah berpulang ke Rahmatullah. Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa…” tulis Karina. Ia juga menyebutkan bahwa Epy wafat pukul 14.24 WIB dan jenazah disemayamkan di rumah duka di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kepergian Epy meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan penggemar, tetapi juga bagi para pelaku industri film dan televisi. Selain dikenal sebagai aktor, Epy merupakan sosok yang tak sungkan bekerja keras lewat berbagai usaha kuliner yang sempat digelutinya bersama sang istri.

Salah satu usaha Epy yang cukup populer adalah Warung Jukut Goreng Samali, tempat makan sederhana bernuansa hijau segar. Hampir seluruh sudut warung mengusung warna hijau—mulai dari seragam karyawan, taplak meja, hingga dekorasi—menciptakan suasana khas pedesaan Sunda.

Warung ini juga memiliki konsep dapur terbuka, sehingga pelanggan dapat melihat langsung proses memasak. Ruangan semi-terbuka dengan atap seng transparan membuat cahaya alami masuk maksimal, memberikan kesan terang dan hangat.

Bagian depan warung dilengkapi spanduk besar bertuliskan “Jukut Goreng Samali”, lengkap dengan menu bergambar yang memudahkan pengunjung. Sentuhan humor Epy hadir melalui papan kecil bertuliskan “Kasir Kita” di area pembayaran.

Meski pernah terseret isu kesalahpahaman, warung ini tetap ramai pengunjung dan menjadi salah satu bisnis yang memperlihatkan kedekatan Epy dengan dunia kuliner.

Pada Ramadhan 2025, Epy dan Karina kembali mencuri perhatian publik lewat aktivitas sederhana namun inspiratif: berjualan takjil di Bazar Ramadhan Apartemen Kalibata City. Mereka menjajakan kolak, piscok, gorengan, dan aneka kue manis.

Usaha ini bukan sekadar hobi musiman. Selama beberapa tahun, pasangan ini memang aktif berjualan makanan. Pada bulan puasa, omzet mereka mampu menembus puluhan juta rupiah per hari. Dengan dibantu empat pegawai, Karina mengelola usaha ini dengan telaten.

Mereka bahkan memanfaatkan teknologi pembayaran digital seperti QRIS yang ditempel pada bando yang dikenakan, membuat proses transaksi jadi lebih praktis. Ramai warganet memberi dukungan karena melihat kerja keras Epy dan keluarganya.

Sebelum meninggal, Epy juga telah lama mengelola Warung Sambal Dadak di Apartemen Kalibata City, Tower Kemuning. Warung yang buka sejak pukul 3 pagi ini menyediakan jajanan, gorengan, hingga bubur sumsum, sementara menu berat mulai tersedia pada pukul 10 pagi.

Keseriusan Epy dalam bisnis kuliner terlihat dari keterlibatannya langsung dalam persiapan makanan, bahkan ketika ia tetap menjalani ibadah puasa. Selama Ramadhan, ia dan Karina semakin giat menambah variasi menu takjil.

Tidak hanya itu, pada 2023 Epy pun sempat jualan kerupuk keliling menggunakan sepeda ontel. Kerupuk merek “Dorockdoc” ia jual sambil berkeliling komplek Kalibata. Epy ditemani istri dan anaknya, menyapa pembeli satu per satu. Banyak yang membeli sambil meminta foto bersama, dan Epy selalu melayaninya dengan ramah.

Lahir pada 1 Mei 1964, Epy memulai ketertarikannya pada dunia seni sejak sekolah menengah melalui teater. Setelah lulus SMA tahun 1983, ia melanjutkan pendidikan ke Institut Kesenian Jakarta pada 1989.

Kariernya dimulai lewat sinetron 1 Kakak 7 Ponakan pada 1996. Ia kemudian mendapatkan dua anak dari pernikahan pertamanya, yaitu Qodrat Pratama Putra (1990) dan Damar Rizal Marzuki (1992). Damar kemudian mengikuti jejak ayahnya di dunia seni.

Pada 2008, Epy menikah dengan Karina Ranau dan dikaruniai seorang putra, Quentin Stanislavski Kusnandar. Hubungan mereka sempat dikabarkan retak pada 2013, namun rumah tangga keduanya tetap harmonis hingga akhir hayat Epy.

Sosok Pekerja Keras

Kepergian Epy Kusnandar meninggalkan kesan mendalam. Ia bukan hanya aktor berbakat, tetapi juga sosok pekerja keras yang tidak gengsi berjualan demi menghidupi keluarga. Dari warung makan sederhana, takjil Ramadhan, hingga berkeliling menjual kerupuk, semuanya dijalani dengan sepenuh hati.

Kini, karya, dedikasi, dan ketulusannya dalam bekerja akan selalu dikenang oleh banyak orang.