Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap pertemuannya dengan CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang atau Jensen Huang, terkait manfaat penggunaan teknologi di pemerintahan.
Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto turut menelepon Jensen Huang dan membicarakan soal kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Ketika saya juga berdiskusi, Pak Prabowo telepon dengan Jensen Huang mengenai AI,” kata Erick Thohir, dikutip Sabtu (16/11/2024).
Dia menerangkan, penerapan AI dan konsolidasi BUMN Karya memiliki satu jalan yang serupa. Misalnya, dalam penguatan satu data yang menjadi acuan, sehingga bisa tepat sasaran.
Pada konteks konsolidasi, ketepatan sasaran itu bisa dalam bentuk penugasan negara yang diberikan. Pasca konsolidasi, tiga BUMN Karya akan fokus pada masing-masing keahliannya.
“Kan itu sama, justru dengan ada AI ini, dengan ada konsolidasi daripada korporasi dengan satu single data, itu semua akan bisa dieliminasi yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.
“Tetapi ini akan lebih efisien, pemerintahan akan lebih bersih karena semua database-nya terbuka,” sambung Erick.
Tak Ganggu Penugasan
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru soal konsolidasi atau merger BUMN Karya. Menurutnya, langkah itu tak akan mengganggu pelaksanaan penugasan dari negara ke perusahaan pelat merah sektor konstruksi.
Erick mengatakan, nantinya tujuh BUMN Karya akan dikonsolidasi menjadi tiga induk. Ini merupakan bagian dari restrukturisasi untuk percepatan ke depannya. Soal konsolidasi ini pula sudah dibahas bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
“Tadi kita sudah bicara menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian dari restrukturisasi kita, tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan,” kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Rencananya:
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero).
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan digabungkan dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP akan digabungkan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Dia menegaskan kembali, penugasan negara tidak akan terganggu ke depannya. Penggabungan itu juga dinilai bisa memperkuat keahlian dari masing-masing BUMN Karya.
“Justru ini yang kita pastikan bahwa ini perlu percepatan, jadi itu bukan isu yang menjadi beban di kemudian hari, insyaallah nanti kita laksanakan,” tegas dia.
Dia kembali menegaskan, merger tersebut bisa dilakukan menyusul proses restrukturisasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN.
“Insyaallah kita jalan, apalagi kemarin kita juga sudah restrukturisasi. Pak Tiko (Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo) dan tim kita bekerja keras memastikan BUMN Karya ini sehat,” urainya.
Kerja Profesional
Lebih lanjut, Erick memastikan BUMN Karya bisa bekerja secara profesional. Mengingat lagi, sejumlah kasus hukum pun sudah ditindak dengan tegas.
“Kita pastikan efisiensi, dan siapa pun yang melakukan pelanggaran, kemarin kita bekerja sama dengan Kejaksaan. Sudah banyak juga yang, mohon maaf, ditahan karena kasus-kasus,” kata dia
“Jadi direksi yang sekarang, mereka benar-benar bekerja secara profesional dan transparan. Efisiensi terus kita tekan,” tegas Erick Thohir.