Estevao Terus Bikin Gebrakan, tapi Kenapa Chelsea Masih Menahannya di Bangku Cadangan?

2 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Estevao menjadi salah satu nama yang paling sering dibicarakan di Stamford Bridge sejak awal musim. Aksi-aksinya yang eksplosif membuat suporter kerap menantikan kehadirannya setiap kali ia bersiap di tepi lapangan. Dalam usia yang masih 18 tahun, performanya sudah memberi warna baru bagi permainan Chelsea.

Perjalanan winger muda asal Brazil itu diawali dengan antisipasi tinggi sejak kesepakatan transfernya dicapai pada 2024. Kedatangannya memberi harapan besar pada potensi jangka panjang lini serang The Blues. Namun, di balik euforia tersebut, keputusan klub untuk tidak selalu menurunkannya sejak menit pertama memunculkan perdebatan.

Chelsea mengambil langkah berbeda dalam mengelola menit bermain sang talenta. Pendekatan ini tidak lepas dari rencana jangka panjang, sekaligus pertimbangan adaptasi fisik dan taktis yang harus dilalui pemain muda di Premier League.

Momen-Momen Penting Estevao

Estevao memberikan pengaruh langsung sejak awal kemunculannya. Kecepatan dan kualitas umpannya menjadi penentu dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers, ketika aksinya menghasilkan gol untuk Joao Pedro. Sentuhan kreatif juga ia tunjukkan saat menghadapi Ajax, termasuk upaya tendangan salto yang nyaris mencuri perhatian.

Ketika Chelsea bersua Liverpool, pergerakannya di kotak penalti berujung pada gol kemenangan. Momen-momen tersebut membuat ekspektasi semakin meningkat. Dalam beberapa penampilan terakhir, ia menjadi sumber kegembiraan bagi suporter setiap kali dipasang.

Meski belum selalu menjadi starter, kontribusinya tetap konsisten. Ia mencetak gol dalam empat dari delapan penampilan terakhirnya di semua kompetisi, sementara kemampuan dribel dan kecepatannya tetap terlihat meski tidak mencetak gol.

Mengapa Chelsea Menahannya di Bangku Cadangan?

Enzo Maresca memahami betul daya tarik Estevao bagi para suporter. Ia menegaskan bahwa pemain kreatif seperti Estevao membuat fans datang ke stadion. Namun, Chelsea memiliki rencana rotasi ketat untuk menjaga kebugaran skuad di tengah padatnya jadwal domestik dan Eropa.

Dari 16 penampilan, Estevao baru tujuh kali menjadi starter, dan hanya empat kali di Premier League. Rotasi ini dirancang agar pemain muda tidak terbebani secara fisik di awal kariernya. Dalam situasi ini, ekspektasi publik sering kali bertentangan dengan rencana jangka panjang staf pelatih.

Pengalaman dari pemain seperti Freddie Sears menunjukkan besarnya tekanan ketika talenta muda langsung mendapat banyak menit bermain. Ia pernah merasakan lonjakan ekspektasi setelah gol debut dan mengakui pentingnya komunikasi serta perlindungan dari pelatih.

Adaptasi Fisik dan Pendekatan Substitusi

Chelsea mempertimbangkan faktor adaptasi fisik dalam keputusan ini. Estevao masih menyesuaikan diri dengan intensitas Premier League, terutama karena tubuhnya belum sepenuhnya ideal untuk beban pertandingan penuh secara konsisten. Jadwal padat membuat klub semakin hati-hati dalam mengatur menit bermainnya.

Pendekatan ini didukung oleh ahli yang memahami peran pemain pengganti. Menurut pandangan tersebut, laga yang memasuki menit ke-60 menawarkan ruang lebih bagi pemain eksplosif. Bek lawan yang mulai kelelahan membuka peluang bagi Estevao untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Situasi tersebut terlihat saat menghadapi Wolves. Pedro Neto sudah menguras tenaga para bek selama lebih dari satu jam, sehingga kehadiran Estevao menciptakan dampak instan. Ia mendapat ruang lebih besar untuk mengekspresikan permainannya tanpa harus memaksakan diri sejak awal.

Proyeksi Jangka Panjang dari Maresca

Dalam pentas Eropa, Maresca memberi kesempatan bertanding penuh kepada Estevao, termasuk saat melawan Ajax dan Qarabag.

Langkah ini menunjukkan kepercayaan besar yang terus dibangun secara bertahap. Pelatih asal Italia itu menilai Estevao memiliki potensi untuk menjadi pemain top dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Adaptasi perlahan dianggap sebagai cara terbaik untuk menjaga perkembangan jangka panjang. Selain kemampuan menyerang, ia didorong untuk memahami ritme, ruang, dan tekanan permainan Inggris. Proses ini memastikan ia tumbuh tanpa terburu-buru.

Read Entire Article
Bisnis | Football |